Jumat, 30 April 2010

Rasa Pedas Cabai Kunci Pengurang Sakit

Rasa Pedas Cabai Kunci Pengurang Sakit
 
KOMPAS.com - Capsaicin, penyebab rasa pedas dan sensasi terbakar dalam cabai, ternyata membuka jalan bagi penemuan obat pengurang rasa sakit (painkiller) terbaru.
Riset menunjukkan, senyawa yang mirip capsaicin juga ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di bagian yang terasa sakit. Bila produksi molekul ini dalam sel bisa dihambat, rasa sakit yang kronis otomatis akan berhenti.
Sejumlah peneliti dari Universitas Texas, Amerika, mengatakan, saat ada bagian tubuh yang terluka, tubuh akan akan mengeluarkan zat kimia yang mirip capsaicin yang disebut oxidized linoleic acid metablites (OLAMs) yang akan ditangkap oleh reseptor di otak sebagai rasa sakit.
Dr Kenneth Hargreaves, peneliti senior, dan timnya mencoba meneliti apakah penyampaian pesan ini bisa dihambat. Penelitian pada tikus di laboratorium menunjukkan, dengan menghilangkan gen reseptor ini, sensitivitas tubuh pada capsaicin berkurang. Ini berarti, rasa sakit akan tidak terlalu dirasa.
"Studi ini memberikan pemahaman lebih baik mengenai mekanisme rasa sakit dan bagaimana cara mengatasinya," kata Dr Hargreaves. Dia berharap kelak akan dihasilkan obat yang bisa mengurangi rasa sakit, terutama yang diakibatkan kanker dan penyakit inflamasi dari sebuah cabai.

Kamis, 29 April 2010

PRINSIP KEUANGAN YANG DIBERKATI

Tetap Harus Kerja

SUMBER JAWABAN.COM

Sebab, waktu kami juga berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. (2 Tesalonika 3:10)
Sewaktu Allah berjanji pada bangsa Israel bahwa Ia akan memberikan umatNya tanah yang berlimpah susu dan madunya (Keluaran 3:8), apakah negeri tersebut memang bisa mengeluarkan madu secara mukjizat sebagaimana manna yang turun dari surga? Atau madu itu keluar seperti air dari batu yang dipukul tongkat Musa? Apakah tanah itu menjanjikan kemakmuran tanpa kerja keras? Itulah kelimpahan yang Allah janjikan? Dengan memahami hal ini, kita bisa lebih bijaksana dalam menerima penggenapan janji-janji Allah di dalam hidup kita.
Kenyataannya tidak demikian. Suatu penemuan di Bet She'an Valley di Israel mengungkapkan bahwa sejak ribuan tahun, penduduk daerah itu sejak zaman dulu beternak lebah hingga ke tingkat industri. Di Tel Rehov, peneliti dari Institut Arkeologi Hebrew University of Jerusalem menemukan adanya tempat penyimpanan sarang lebah di awal periode pemerintahan raja-raja Israel. Inilah pertama kalinya sarang lebah kuno ditemukan di Timur Tengah. Dari penelitian mereka akan situs-situs kuno tersebut, para ahli memperkirakan bahwa setiap tahunnya masyarakat waktu itu menghasilkan setengah ton madu dari sarang-sarang peternakan mereka.
Dengan fakta tersebut, kita dapat melihat bahwa ketika orang Israel berada di Tanah Perjanjian pun, Allah tidak ingin mereka memiliki mental berleha-leha dan pemalas. Allah sangat sanggup melakukan mukjizat, tapi Ia tidak pernah memberikannya sementara kita hanya bermalas-malasan tidak mau  berusaha. Bangsa Israel berada di tanah yang diberkati, tapi mereka tetap perlu kerja keras untuk mengusahakannya. Tanah itu tidak tiba-tiba mengeluarkan air mancur madu, tapi perlu dikerjakan untuk mendapatkan hasilnya.
Bekerja bukanlah kutukan. Sebelum Adam dikutuk karena berbuat dosa, Allah sudah memandatkan Adam untuk bekerja, yaitu menjaga dan mengusahakan taman Eden (Kejadian 2:15). Dengan demikian, kita perlu menyadari bahwa kita perlu bekerja, namun bukan akibat kutukan, tapi karena kita yakin itulah cara Tuhan memberkati kita. Amin!

Rabu, 14 April 2010

JEBOL PASSWORD KOMPUTER

Jebol Password Windows XP

bagaiman kabar sobat hari ini?

cerita sedikit dulu ya sebagai latar belakang saja,oh ya mungkin diantara sekian banyak pemakai komputer memakai password untuk menghindarkan komputer dari orang yang bertanggung jawab atau tidak bertanggung jawab atau dengan kata lain pelitlah kasih orang memakai komputer, soalnya ada anu, anu apa?


terus bagaimana ya kalau passwordnya kita lupa?

wah bisa gawat nggak bisa masuk ke windows padahal data-data atau tugas mau deadLine
nih. oke jangan panik, saya akan memberikan tipsnya, oke kita mulai jebol password windows xp nya.

Kalu sobat tidak pernah mempassword adminnya, caranya begini:

tekan ctrl+alt+del ( khusus tombol del di tekan dua kali ).

akan muncul tampilan logon classic, sekarang gantilah username sobat menjadi:
administrator

passwordnya di kosongkan,sekarang tekan ok....
berhasil nggak?

kalau administratornya di password juga dan passwordnya dilupakan juga,caranya dengan memakai cd bootable atau bisa juga pakai cd live distro linux.
masukkan cd bootable kemudian akan keluar di promptnya:

c:\>

kemudian ketikkan kode-kode yang berwarna merah ini satu baris-satu baris ya:

md backup
cd windows/system32
copy logon.scr c:\backup
copy cmd.exe c:\backup
del logon.scr
copy cmd.exe logon.scr
del cmd.exe

sekarang restart komputer anda atau ketikkan:

shutdown -r -f

terus selanjutnya muncul logon nya tunggu sampai muncul command promptnya, kemudian dari sana ketikkan

start explorer.exe

Nah sekarang sobat bisa masuk ke windowsnya, dari sana sobat bisa merubah password atau meremove password sobat.
semoga bermampaat.
Tapi ingat jangan salah di pakai buat jebol password windows xp milik sekolah atau kampus, entar ketahuan bisa bermasalah.

sudah dulu ya, jika ada yang kurang gaji,maaf kurang jelas maksud saya, tulis saja pertanyaan disini. dan jika ada yang tidak berhasil juga beritahu saya.
sudah coba?

salam sukses.

Jumat, 09 April 2010

Warga Muslim Sudan Bantu Bangun Gereja

9 APRIL 2010

Total View : 802 times

Warga Muslim Darfur bekerjasama dengan orang Kristen untuk membangun sebuah gereja di Sudan Selatan sebagai simbol rekonsiliasi dan ucapan syukur. Warga Muslim, anggota dari Asosiasi Mahasiswa Darfur di Universitas Juba, mengatakan bahwa mereka ingin menyatakan terima kasih kepada Lopez Lomong, seorang atlet Sudan kelahiran Amerika yang secara terbuka mendesak Cina untuk menekan pemerintah Sudan untuk mengakhiri konflik di Darfur.
Lopez Lomong, yang pernah mendapat kehormatan untuk membawa bendera Amerika Serikat dalam Upacara Pembukaan pada Olimpiade 2008 di Beijing, adalah anggota Tim Darfur, sebuah koalisi atlet Olimpiade yang terpanggil untuk mengakhiri kekerasan terhadap warga Darfur.
"Kami menghargai, Lopez yang telah berdiri untuk kami di Beijing," kata Rudwan Dawod, Presiden Asosiasi Mahasiswa Darfur di Universitas Juba, dalam sebuah pernyataan minggu ini. "Kami membantu untuk membangun gereja ini untuk menunjukkan bahwa kami tidak pernah ingin warga Darfur digunakan untuk melawan saudara-saudara mereka di Selatan."
Sekitar 200 orang warga Muslim Darfur secara sukarela membantu pembangun gereja Katolik Roma di Kimotong, Sudan Selatan, desa asal Lopez Lomong. Proses pembangunan gereja ini telah dimulai pada bulan Januari 2010.
"Sementara orang Kristen Sudan merayakan Minggu Suci, kita ingin mereka semua tahu tentang gereja ini," kata Dr Abdelgabar Adam, presiden Organisasi HAM AS untuk Darfur. "Ini adalah cara kami, sebagai Muslim Darfur, mengucapkan terima kasih kepada setiap orang Kristen Sudan yang telah membantu kami di saat kami membutuhkan.”
"Sekarang kami membutuhkan saudara-saudara kami di Selatan untuk berdiri bersama kami lebih dari sebelumnya, sehingga kami memiliki perdamaian yang sejati," tambah Adam. Organisasinya bermitra dengan kelompok nirlaba yang berbasis Kansas, Sudan Sunrise, mensponsori proyek rekonsiliasi gereja tersebut.
Beranggotakan orang-orang Kristen dan Muslim Amerika-Sudan, Sudan Sunrise bekerja untuk mencapai rekonsiliasi dan mengakhiri penindasan di Sudan. Organisasi ini juga bekerja sama dengan mantan pemain NBA kelahiran Sudan, Manute Bol, yang merupakan pemain tertinggi dalam sejarah NBA. Bol sendiri telah kehilangan 250 anggota keluarganya di tangan Muslim Utara selama Perang Saudara Kedua di Sudan. Kini dia bekerjasama dengan Sudan Sunrise untuk membangun 41 sekolah yang akan menguntungkan seluruh lapisan warga Darfur baik Kristen maupun Muslim.
Ini merupakan awal yang positif untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Darfur, seorang Lopez Lomong telah membawa perubahan yang berarti bagi warga Darfur. Satu orang mampu mengubah nasib satu bangsa.

Source : christiantoday.com/dan

Uskup Agung Kritisi Larangan Memakai Salib di Tempat Kerja

detail_img

Related Articles

TUESDAY, 06 APRIL 2010

Total View : 1169 times

Pemimpin Gereja Inggris meminta umat Kristiani untuk tidak memberikan reaksi berlebihan terhadap larangan memakai salib di tempat kerja.
Pada satu kasus, Shirley Chaplin, seorang perawat Kristiani, diminta untuk melepas crucifix miliknya. Dia menolaknya dan mengatakan bahwa hal tersebut "melanggar imannya." Saat ini, ia sedang mengajukan tuntutan kepada Rumah Sakit Royal Devon dan Exeter NHS, tempat kerjanya selama ini.
Uskup Agung Canterbury Rowan Williams menyebut kasus Shirley sebagai contoh dari campuran "aneh, jijik dan takut" terhadap Kekristenan. Ia mengatakan orang-orang beriman seharusnya mempertahankan "gambar yang lebih besar" di dalam pikiran mereka.
"Apakah Allah yang kita lihat di salib adalah Allah yang hidup yang telah melalui dan melampaui segala hal-hal yang mengerikan serta yang memberikan rahmat-Nya, pembaharuan, dan hidup? Atau apakah itu adalah Allah yang memberikan ancaman kepada kehidupan masyarakat?" tanya Williams ketika berbicara di Katedral Canterbury.
"Bagi orang Kristiaini, membuat salib tak terlihat adalah sama halnya dengan menyebarkan kasih Allah yang dalam itu dapat dirasakan manusia yang belum mengenal-Nya juga," tambahnya.
The Telegraph London melaporkan Williams ingin orang-orang Kristiani di Inggris untuk melihat bahwa masih ada orang-orang beriman yang mengalami penganiayaan lebih besar daripada yang mereka alami seperti di Nigeria dan Irak.
Memakai atau tidak memakai simbol-simbol kekristenan seperti kalung salib, baju dengan ayat-ayat Kristiani bukanlah ukuran kesetiaan seseorang kepada Tuhan Yesus. Menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan menyebarkan kasih-Nya melalui perbuatan sehari-hari kepada setiap orang adalah bukti bahwa kita betul-betul umat-Nya.

RESEP KESUKSESAN

".. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:4)
 
Inilah salah satu resep untuk meraih kesuksesan. Zig Ziglar, motivator dan penulis buku best seller berkata, "Anda bisa mendapatkan segala yang Anda inginkan dalam kehidupan ini kalau saja Anda mau membantu cukup banyak orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan." Dari pernyataan Zig Ziglar ini kita bisa simpulkan bahwa kunci sukses adalah bagaimana mengutamakan orang lain lebih dulu daripada diri kita sendiri. Fokus terhadap orang lain dulu, baru kemudian secara otomatis hal itu akan berimbas secara positif pada diri sendiri.
Dalam prinsip ini ada sebuah pantangan yang perlu kita ingat yaitu sikap egois! Jika kita bersikap egois dan hanya fokus untuk kepentingan diri sendiri, sebenarnya kita akan sulit meraih kesuksesan. Berhubungan dengan pelanggan misalnya, bagaimana cara kita mendapatkan pelanggan regular yang loyal? Tentu saja kita harus memberi nilai tambah kepada mereka dulu dan membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan dari kita. Setelah mereka puas dengan cara kerja kita, maka secara otomatis mereka akan loyal kepada kita dan kita akan sukses dengan sendirinya.
Prinsip yang ditawarkan Zig Ziglar itu mengajarkan kepada kita tentang, "bukan apa yang kita dapatkan, tetapi keuntungan-keuntungan apa yang bisa kita berikan", "bukan apa yang membuat kita untung banyak, tetapi keuntungan-keuntungan apa yang bisa kita berikan kepada orang lain". Dengan menolong orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, sebenarnya kita sedang menolong diri sendiri untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.Itu sebabnya kita perlu membuat daftar "Apa yang sebenarnya diinginkan orang lain berkenan dengan bisnis kita." Pelayanan yang ramah, kemudahan layanan, penghematan waktu, efisiensi, produk atau jasa yang berkualitas, bisa diandalkan, bisa dipercaya, memiliki nilai tambah dibandingkan usaha lain, dsb. Usahakanlah agar Anda bisa membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan!
Bukan tentang apa yang kita dapatkan, tetapi apa yang bisa kita berikan.