JAKARTA, KOMPAS.com — Gerakan mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta muncul pada hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia,
Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2014). Setidaknya ada dua kelompok yang
menggalang dukungan untuk pria yang akrab disapa Ahok itu.
Kelompok pertama mengatasnamakan Barisan Relawan Indonesia. Relawan yang dimotori oleh Jeffri Sondakh ini menggalang dukungan dengan mengumpulkan tanda tangan warga yang tengah berolahraga. Sudah tiga kali kegiatan serupa ia gelar bersama teman-temannya.
"Ada sepuluh spanduk dari tiga kali kegiatan tiap minggu di CFD ini. Rencananya, Senin (17/11/2014), akan kami serahkan dukungan ini kepada Pak Ahok (Basuki) di Balai Kota," kata Jeffri kepada wartawan di lokasi, Minggu.
Ia mengaku senang atas antusiasme warga Jakarta yang ikut menandatangani dan menuliskan kalimat positif kepada Basuki. Hal itu, lanjut dia, menunjukkan warga Jakarta sudah pintar dan tidak terpengaruh dengan isu SARA yang diarahkan kepada Ahok.
Jeffri yang sudah mendukung Ahok sejak menjadi calon Wakil Gubernur DKI pada Pilkada 2012 itu meyakini bahwa Ahok mampu membawa pembaruan bagi Ibu Kota.
"Jakarta yang bebas korupsi, menerapkan revolusi mental untuk kinerja aparatur setempat. Ketika Jokowi menjadi presiden, keinginan kami tercapai dan sekarang saatnya menyukseskan Ahok jadi gubernur," kata Jeffri.
Ia mengaku akan terus mendukung langkah Ahok membangun Jakarta Baru hingga dua periode. Basuki, menurut Jeffri, telah memberi contoh seorang pejabat yang bekerja dan memprioritaskan pelayanan kepada warganya.
"Untuk orang-orang yang tidak ingin Ahok jadi gubernur, berarti orang itu pro-korupsi dan pro-Jakarta untuk 'dipisah-pisahkan'. Kita ini hidup Bhinneka Tunggal Ika," ujar dia.
Sekelompok warga lainnya juga mendukung Basuki menjadi gubernur DKI dengan membentangkan spanduk di Bundaran HI. Mereka menamakan diri Relawan Ahok DKI 1.
Dalam aksinya, mereka membentangkan dua spanduk sepanjang 1,5 x 5 meter di air mancur Bundaran HI. Satu spanduk bergambar Basuki mengenakan seragam kepala daerah berwarna putih dan bertuliskan "Basuki Tjahaja Purnama Menerangi Jakarta". Spanduk lain bertuliskan "Lawan Isu SARA, Jakarta Religius, Damai, Aman, dan Nyaman".
Aksi mereka menarik perhatian warga Jakarta yang sedang melintas. Warga secara bergantian mengambil gambar sambil memegang spanduk tersebut.
Pada Jumat (14/11/2014), DPRD DKI telah mengumumkan Basuki menjadi gubernur DKI Jakarta. DPRD telah melayangkan surat rekomendasi pelantikan Basuki menjadi gubernur kepada Kementerian Dalam Negeri.
Empat pimpinan DPRD tidak menghadiri rapat paripurna istimewa tersebut, yakni Mohamad Taufik, Triwisaksana, Ferrial Sofyan, dan Abraham Lunggana. Selain itu, para anggota Dewan yang berasal dari fraksi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) juga kompak tidak menghadiri rapat paripurna.
Adapun anggota Dewan yang hadir berjumlah 47 orang, yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi PKB.
Berdasarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 203 tentang pemerintahan daerah, wakil kepala daerah berhak mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh kepala daerah. Maka dari itu, Basuki berhak menjadi kepala daerah menggantikan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2017 mendatang.
Kelompok pertama mengatasnamakan Barisan Relawan Indonesia. Relawan yang dimotori oleh Jeffri Sondakh ini menggalang dukungan dengan mengumpulkan tanda tangan warga yang tengah berolahraga. Sudah tiga kali kegiatan serupa ia gelar bersama teman-temannya.
"Ada sepuluh spanduk dari tiga kali kegiatan tiap minggu di CFD ini. Rencananya, Senin (17/11/2014), akan kami serahkan dukungan ini kepada Pak Ahok (Basuki) di Balai Kota," kata Jeffri kepada wartawan di lokasi, Minggu.
Ia mengaku senang atas antusiasme warga Jakarta yang ikut menandatangani dan menuliskan kalimat positif kepada Basuki. Hal itu, lanjut dia, menunjukkan warga Jakarta sudah pintar dan tidak terpengaruh dengan isu SARA yang diarahkan kepada Ahok.
Jeffri yang sudah mendukung Ahok sejak menjadi calon Wakil Gubernur DKI pada Pilkada 2012 itu meyakini bahwa Ahok mampu membawa pembaruan bagi Ibu Kota.
"Jakarta yang bebas korupsi, menerapkan revolusi mental untuk kinerja aparatur setempat. Ketika Jokowi menjadi presiden, keinginan kami tercapai dan sekarang saatnya menyukseskan Ahok jadi gubernur," kata Jeffri.
Ia mengaku akan terus mendukung langkah Ahok membangun Jakarta Baru hingga dua periode. Basuki, menurut Jeffri, telah memberi contoh seorang pejabat yang bekerja dan memprioritaskan pelayanan kepada warganya.
"Untuk orang-orang yang tidak ingin Ahok jadi gubernur, berarti orang itu pro-korupsi dan pro-Jakarta untuk 'dipisah-pisahkan'. Kita ini hidup Bhinneka Tunggal Ika," ujar dia.
Sekelompok warga lainnya juga mendukung Basuki menjadi gubernur DKI dengan membentangkan spanduk di Bundaran HI. Mereka menamakan diri Relawan Ahok DKI 1.
Dalam aksinya, mereka membentangkan dua spanduk sepanjang 1,5 x 5 meter di air mancur Bundaran HI. Satu spanduk bergambar Basuki mengenakan seragam kepala daerah berwarna putih dan bertuliskan "Basuki Tjahaja Purnama Menerangi Jakarta". Spanduk lain bertuliskan "Lawan Isu SARA, Jakarta Religius, Damai, Aman, dan Nyaman".
Aksi mereka menarik perhatian warga Jakarta yang sedang melintas. Warga secara bergantian mengambil gambar sambil memegang spanduk tersebut.
Pada Jumat (14/11/2014), DPRD DKI telah mengumumkan Basuki menjadi gubernur DKI Jakarta. DPRD telah melayangkan surat rekomendasi pelantikan Basuki menjadi gubernur kepada Kementerian Dalam Negeri.
Empat pimpinan DPRD tidak menghadiri rapat paripurna istimewa tersebut, yakni Mohamad Taufik, Triwisaksana, Ferrial Sofyan, dan Abraham Lunggana. Selain itu, para anggota Dewan yang berasal dari fraksi partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) juga kompak tidak menghadiri rapat paripurna.
Adapun anggota Dewan yang hadir berjumlah 47 orang, yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi PKB.
Berdasarkan Perppu Nomor 1 Tahun 2014 Pasal 203 tentang pemerintahan daerah, wakil kepala daerah berhak mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh kepala daerah. Maka dari itu, Basuki berhak menjadi kepala daerah menggantikan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2017 mendatang.