Kamis, 27 Maret 2014

13 BALITA BUSUNG LAPAR DI NTT

13 Balita Gizi Buruk Ditemukan di NTT  
TEMPO.COM Kupang - Sedikitnya 13 bayi usia di bawah 5 tahun (balita) di Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami gizi buruk sehingga harus menjalani perawatan di panti gizi di daerah itu. Bahkan tiga pasien di antaranya menderita marasmus.
Desantus Seran, bayi 7 bulan, misalnya, hanya memiliki berat 3 kilogram dan harus terbaring lemas di Panti Rawat Gizi Kota Betun karena kondisinya yang sangat lemas dan kurus. Desantus menderita gizi buruk karena kurangnya asupan gizi dari orang tua.
Hal serupa dialami Juan, 1 tahun, yang hanya memiliki berat badan 5 kilogram. Setiap harinya, bocah ini hanya mengkonsumsi bubur, itu pun tidak setiap hari. Sedangkan susu nyaris tak dinikmatinya lantaran orang tuanya yang miskin.
Vincent Seran, orang tua Juan, mengatakan dirinya hanya bekerja sebagai buruh kasar, sehingga penghasilannya pas-pasan. "Kalau ada beras, kami akan berikan anak kami bubur," katanya. Untuk konsumsi setiap harinya, mereka hanya memakan jagung bulat yang dimasak. Tak ada makanan tambahan lain. "Setelah pulang menjadi TKI, saya hanya bekerja di kebun," kata Risti, ibu Juan.
Kepala Panti Rawat Gizi Kota Betun Maria Imakulata mengatakan saat ini pihaknya masih merawat 13 balita yang mengalai gizi buruk dan marasmus. "Ini merupakan grafik tertinggi kami merawat anak yang menderita gizi buruk," katanya.
Sejak Januari 2014, menurut dia, panti ini telah merawat 48 balita yang kurang gizi, gizi buruk, dan busung lapar.