Jumat, 30 Mei 2014

Mes Hotel Aston dihanguskan oleh si jago merah,menewaskan Dua Orang

Polisi Selidiki Kebakaran Mes Pekerja Hotel Aston yang Menewaskan Dua Orang

KUPANG -- Kasus kebakaran mes tempat menginap para pekerja Hotel Aston Kupang saat ini masih dalam tahap penyelidikan aparat Polres Kupang Kota

"Kami akan melakukan pemanggilan terhadap beberapa saksi dan para korban guna menggumpulkan bukti untuk menggungkap penyebab kebakaran tersebut," jelas Kasubag Humas Polres Kupang Kota AKP Januarius Mau saat ditemui diruang kerjanya pada Rabu (28/5/2014).

Ia menjelaskan kasus kebakaran ini sudah diterima oleh kami dengan korban meninggal dua orang dan korban luka-luka sebanyak enam orang.

Dua orang yang meninggal tersebut adalah Bambang tukang bangunan dan Budi karyawan. Sedangkan korban luka-luka sudah dibawah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Kami akan segera melakukan pemanggilan terhadap beberapa saksi dan korban tetapi tetap kami mempertimbangkan aspek kesehatan dari para saksi dan korban. Jika memang keadaan fisik dan phisikis mereka masih kurang sehat maka kami akan menunda pemanggilan mereka. tetap keterangan dari para saksi dan para korban ini sangat penting dilakukan untuk penyidikan dan pengembangan kasus ini," ujar Mau.

Abdul Rojak (24) pekerja Hotel Aston yang menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa kebakaran ini menuturkan, kejadian kebakaran ini terjadi pada Selasa (27/5/2014) sekitar pukul 24.30 Wita. Awalnya ia yang sedang tidur kaget ketika mendengar teriakan  kebakaran, kebakaran” yang bersumber  dari lantai dua maupun lantai satu gedung tersebut.

"Sontak saya terbanguna dan langsung berlari menyelamtkan diri sana banguna yang sudah mulai terbakar tersebut. Tidak lama berselang pemadaman kebakaran datang tetapi bangunan mes tersebut sudah habis dimakan si jago merah ujar Rojak," jelasnya.*

Sumber: POS KUPANG.COM

Sabtu, 24 Mei 2014

Papua - NTT - SUMUT For JOKOWI-JK

JAKARTA - Masyarakat dan seniman asal Sumatra Utara (Sumut), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua, akan ''tempur'' di Bundaran Minggu (25/5) mulai pukul 7, dengan menampilkan vocal group (VG) jagoan daerah masing-masing, untuk mendukung Jokowi-JK.
            "Kami dari Sumut akan menampilkan dua vocal group tangguh. Ini kan sudah seperti festival, maka kami harus tampil prima," ungkap Dakka Hutagalung, pencipta lagu Batak, di Jakarta Jumat (23/5).
            Dari NTT, yang tampil adalah grup Anak NTT Bermusik Independen (ANBI). "Kami sudah sering latihan, jadi kami akan mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat dan Jokowi," kata Boy Clemens, penggiat AMBI.
            Papua tidak ketinggalan, akan menampilkan vocal group yang tidak asing lagi. "Papua itu 100% dukung Jokowi, maka kami bukan hanya menampilkan vocal group, juga tarian sambut raja," kata FX Hans Renyaan.
            Setelah menampilkan lagu daerah masing-masing, ketiga daerah akan bersama-sama menyanyikan lagu Dari Sabang Sampai Merauke, Poco-poco, dan sejumlah lagu-lagu pop.

            "Kita ini Bhineka Tunggal Ika, juga dalam kesenian, politik dan kebulatan tekad rakyat dukung Jokowi," tambah Diben Elabi, Ketua Relawan Papua for Jokowi President (RP4JP), organisasi yang berafiliasi ke Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP). (RJ)

Mantan Ketua Umum PAN Jadi Timses Jokowi-JK, Apa Kata Hatta Rajasa?

JAKARTA, -- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir menjadi salah satu anggota tim sukses pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, bakal calon presiden dan wakil presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Padahal, PAN bergabung ke poros Partai Gerindra, yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden. Hatta juga adalah Ketua Umum PAN pada saat ini.

"Enggak apa-apa, enggak masalah," kata Hatta ketika diminta komentar soal pilihan Sutrisno itu seusai berkunjung ke kediaman mantan Wakil Presiden Try Sutrisno bersama Prabowo, Jumat (23/5/2014) malam.

Menurut Hatta, Sutrisno sudah lama tidak aktif dari PAN dan kegiatan politik praktis lainnya. Hatta tidak melihat bergabungnya Sutrisno itu sebagai tanda perpecahan di internal partainya.

Sutrisno adalah Ketua Umum PAN pada periode 2005-2010. Dia menggantikan Amien Rais dan menjabat sebelum periode kepemimpinan Hatta.

Nama Sutrisno masuk dalam daftar tim sukses pemenangan Jokowi-JK yang diumumkan pada Jumat siang. Dia menjadi salah satu tim pengarah bersama beberapa tokoh senior nasional maupun politisi senior partai pengusung pasangan Jokowi-JK.

Selain Sutrisno, nama-nama yang tercantum sebagai tim pengarah dalam tim sukses tersebut adalah Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, As'ad Said Ali, dan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan.

Disebutkan pula masuk dalam tim tersebut yaitu Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI (Purn) Farid Zainuddin, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, Pramono Anung, Andi Muawiyah Ramli, dan Nurhayati Said Aqil Siradj. Namun, pencantuman nama Nurhayati Said Aqil Siradj tersebut sudah mendapat bantahan.


Sumber: KOMPAS.com

Kamis, 22 Mei 2014

Injil di Flobamora...


Kol kita lulum tasa


Pulau Timor Siap untuk merayakan kemenangan Joko-JK

Ini Alasan Ibu MEGA & JKW Tolak ARB...

Abu Rizal Bakrie, Jakarta, (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)"Yang jelas, ketika ARB minta 11 menteri lalu turun ke 8 menteri, Mbak Mega dan JKW menolak. No transaksional. Maka ARB ke PS minta 10 menteri," kata pendiri Sugeng Sarjadi Syndicate, Sukardi Rinakit.
JAKARTA, - Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB) disebut sempat meminta jatah 11 menteri kepada Jokowi sebagai imbalan apabila mendukung capres PDI Perjuangan itu. Tawaran itu kemudian diturunkan menjadi delapan kursi, yang kembali mendapat penolakan dari Ketua Umum PDIP, Megawati dan Jokowi sendiri. Akhirnya ARB merapat ke Prabowo Subianto, capres dari Partai Gerindra, yang menawarinya posisi menteri utama.

Informasi ini diperoleh Jaringnews dari Sukardi Rinakit, pengamat politik yang dekat dengan kubu PDIP, melalui percakapan pesan singkat  ponsel hari ini (20/5).

"Yang jelas, ketika ARB minta 11 menteri lalu turun ke 8 menteri, Mbak Mega dan JKW menolak. No transaksional. Maka ARB ke PS minta 10 menteri," kata pendiri Sugeng Sarjadi Syndicate itu ketika dimintai pendapatnya mengapa ARB berbelok dari PDIP pada saat-saat terakhir.

ARB sudah bertemu dengan Megawati dan Jokowi berkali-kali. Setelah mengumumkan kerjasama dengan PDIP di Pasar Gembrong, Jakarta, ARB masih bertemu dengan Megawati pada Minggu malam (19/5) sebelum keesokan harinya pasangan Jokowi-JK diumumkan. Pagi hari, beberapa jam sebelum deklarasi, ARB juga diberitakan berusaha menemui Mega dan Jokowi.

Sementara itu Prabowo Subianto terang-terangan mengakui bahwa dirinya menawarkan posisi  menteri utama senior kepada ARB. Berbicara kepada wartawan saat berkunjung ke rumah Ketum Partai Golkar itu kemarin (19/5), Prabowo mengatakan posisi menteri utama akan memiliki wewnang bertindak secara operasional untuk mengelola  rencana besar mempercepat pembangunan.

Menurut Sukardi Rinakit, langkah ARB ini tidak mendapat dukungan bulat dari elit Partai Golkar. Diantara yang tidak setuju adalah Akbar Tanjung, Luhut Panjaitan dan Fadel Muhammad.  Ketidaksetujuan serupa juga ditunjukkan oleh kader muda Partai Golkar, seperti Poempida Hidajatullah dan Indra J. Piliang.

Yang disebut terakhir ini, yang sampai saat ini menjadi Kabalitbang Partai Golkar, telah mengumumkan dirinya bergabung dengan Jokowi-JK. "Saya tidak suka dengan berita soal bagi-bagi kursi menteri. Itu tidak ada dalam Rapimnas. Ini penting," kicau Indra lewat akun twitternya, yang dia cc-kan juga ke akun twitter Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Sumber: Jaringnews.com 

Rabu, 21 Mei 2014

Aburizal Ditolak Megawati,

JAKARTA,  — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden mendatang adalah pilihan terakhir yang bisa diambil partainya. Pasalnya, pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tak mencapai kata sepakat.
"Ini harus dilihat, kalau dari pengamatan saya, Aburizal menjadi capres dan cawapres tidak mau ada yang berkoalisi. Aburizal sendiri menyodorkan namanya sebagai cawapres, tapi tidak mau diterima Mega," ujar Akbar saat dijumpai di rumahnya di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Dalam pertemuan Megawati dan Aburizal menjelang waktu pendaftaran capres-cawapres, lanjut Akbar, Megawati melihat Golkar hanya mau berkoalisi jika mengusung Aburizal sebagai cawapres.
"Seolah-olah Aburizal itu syarat. Padahal, PDI-P maunya tanpa syarat. Itu yang membuat PDI-P tak mau menerima," katanya.
Saat pilihan berkoalisi dengan PDI-P mentok, Akbar menambahkan, satu-satunya pilihan bagi Golkar adalah berkoalisi mendukung Prabowo-Hatta.
"Satu-satunya pilihan, yah memang tinggal ke Prabowo ketika itu, apalagi Aburizal disebut akan mendapatkan menteri utama," ujar mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Akbar meminta agar Aburizal memberikan pandangannya soal arah koalisi Prabowo-Hatta itu kepada kader-kader muda yang menentang keputusan koalisi ini. Akbar meminta agar Aburizal menjelaskan posisi Golkar saat itu, termasuk meminta agar para kader muda itu memahami keputusan Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Golkar yang memberikan mandat penuh kepada Aburizal.

Sebelumnya, Jokowi mengaku bahwa Golkar tidak bisa bergabung dalam koalisi lantaran banyak permintaan. Jokowi mengaku menyayangkan langkah partai berlambang beringin itu. Padahal, sejak awal dia sudah menyatakan bahwa kerja sama politik setelah pemilu legislatif yang digalang partainya tak akan membahas soal bagi-bagi kursi, baik menteri maupun bakal calon wakil presiden.

Sumber: KOMPAS.com

Luhut Panjaitan: Tegas Tak Mesti Mata Melotot dan Lempar "Handphone"



JAKARTA,  — Wakil Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Panjaitan mengaku tidak mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto karena sangat paham betul bagaimana sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut ketika berkarier di militer.
"Karena tahu Prabowo, makanya saya dukung Jokowi. Kita kenal Pak Prabowo, jadi tahu banyak. Dia pernah menjadi wakil saya, lebih kurang lima atau enam tahun. Jadi saya tahu A sampai Z tentang beliau," ujar Luhut di Kuningan, Jakarta, Selasa (20/5/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.
Luhut tidak mau mengatakan secara rinci, sosok seperti apa yang membuatnya tidak mendukung Prabowo. Hanya, ketika disinggung mengenai ketegasan, Luhut mengatakan setuju dengan pemimpin yang tegas.
"Tegas itu tidak mesti mata melotot dan lempar-lempar handphone," ujar Luhut.
Ketika ditanya apakah sosok yang dimaksudnya adalah Prabowo, Luhut menjawab, "Anda jangan pura-pura bego."
Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto pernah bekerja dalam kesatuan yang sama. Prabowo pernah menjadi wakil Luhut di Detasemen 81 Antiteror pada tahun 1983. Ketika itu Luhut berpangkat mayor, sementara Prabowo masih berpangkat kapten.

Luhut tetap memilih mendukung Joko Widodo yang didampingi politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla. Sikap itu berbeda dengan keputusan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang mendukung Prabowo-Hatta Rajasa. Meskipun memiliki pilihan politik yang berseberangan, Luhut mengaku tetap berada di Partai Golkar. Dia mengaku tidak takut akan dikeluarkan dari Golkar karena pilihan tersebut.

Sumber: KOMPAS.com

Siapa Capres pilihan Ahok?

JAKARTA,  — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, posisinya serba sulit pada Pilpres 2014 ini. Sebab, kedua capres, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo, sama-sama atasannya.

Jokowi adalah Gubernur DKI Jakarta, yang merupakan atasan Basuki di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sementara itu, Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, partai tempat Basuki bernaung.

"Repot ini saya posisinya. Saya kan dari Partai Gerindra. Pak Prabowo curiga, ini si Ahok ini ingin jadi gubernur. Kalau ingin jadi gubernur, pasti dia dukung Pak Jokowi jadi presiden dong," kata pria yang akrab disapa Ahok itu saat berbicara dalam Seminar Nasional Profesionalisme Dosen untuk Membangun Indonesia Masa Depan di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Selasa (20/5/2014).

"Pak Jokowi juga curiga sama saya karena tidak mungkin dia tidak curiga sama Pak Prabowo. Si Ahok ini terkenal komitmen. Makanya, saya jadi susah ini jadi orang. Kiri kanan tidak dipercayai. Ini lebih repot, kan," katanya lagi.

Meski demikian, Basuki menyambut baik terkait hanya ada dua calon pada pilpres mendatang. Menurut dia, dengan begitu, rakyat Indonesia tidak dipusingkan untuk memilih.

"Karena hanya dua pasang, ya hom-pim-pa, pasti gampang. Jadi, kita lihat sajalah rekam jejaknya.
Saya susah mutusinnya. Bapak Ibu lebih tahu mau pilih yang mana," ujarnya.

Lebih lanjut, Basuki berujar, segelintir dosen yang hadir pada acara tersebut bisa saja terpilih menjadi anggota kabinet ataupun penasihat untuk presiden mendatang. Karena itu, ia mengingatkan, apabila hal itu terjadi, para dosen harus tetap taat pada konstitusi dan berusaha bekerja keras memeratakan pembangunan di Indonesia.

Ia pun berjanji akan terus melakukan pembenahan di DKI Jakarta agar DKI bisa menjadi model acuan bagi provinsi-provinsi yang lain. "Kalau kekayaan bisa didistribuskan dengan adil, dalam 20 tahun, kita akan jadi negara top lima atau tujuh dunia," ujarnya.


Sumber: KOMPAS.com

Selasa, 20 Mei 2014

Survei PDB: Jokowi-JK 28,4 %, Prabowo-Hatta 17,7 %

Jakarta - Siapa capres Jokowi, sampai saat ini PDIP belum mengumumkan secara resmi. Namun nama yang santer dipasangkan adalah Jusuf Kalla (JK). Sementara capres Gerindra Prabowo Subianto telah mengisyaratkan akan berduet dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa. Bagaimanakah elektabilitas kedua pasang capres-cawapres jika pemilu digelar hari ini?

Survei Pusat Data Bersatu (PDB) mensurvei pasangan Jokowi-JK masih masih unggul di atas pasangan lainnya. Sementara pasangan Prabowo-Hatta menyusul di urutan kedua.

"Persaingan pasangan capres-cawapres berfokus pada dua pasangan saja yaitu Jokowi dan Prabowo. Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla unggul dengan 28,4 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta 17,7 persen," ujar peneliti senior PDB Daniel Rembeth dalam jumpa pers hasil Survei PDB 'Indonesia Mencari Pemimpin' di Hotel Grand Sahid Saya, Jakarta, Rabu (4/5/2014).

Sementara simulasi pasangan lain, kata Daniel, seperti Jusuf Kalla-Mahfud MD 7,1 persen, Joko Widodo-Ryamizard Ryacudu (4,8 persen), Aburizal Bakrie-Mahfud MD (4,3 persen), Dahlan Iskan-Chairul Tanjung (4,0 persen), dan pasangan lain (10,5 persen).

Dari hasil survei, lanjut daniel, di wilayah perkotaan masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihannya sebesar 23 persen dan masih banyak yang menentukan pasangan lain di luar pasangan capres-cawapres yang ditanyakan sebesar 10,5 persen.

Khusus untuk pasangan Jokowi-JK, Daniel menguraikan, pada Februari 2014 elektabilitas pasangan itu sebesar 22,3 persen, lalu pada Maret 2014 turun menjadi 18,8 persen. Namun pada April 2014 naik lagi jadi 28,4 persen.

Sementara pasangan Prabowo-Hatta pada Februari 2014 sebesar 10,2 persen, dan turun pada Maret 2014 menjadi 9 persen. Namun pada April 2014 naik lagi jadi 17,7 persen.

"Elektabilitas Jokowi–JK masih berada di urutan pertama dan bertambah signifikan. Pasangan Jokowi–Hatta berada di urutan kedua dan elektabilitasnya bertambah signifikan juga," kata Daniel.

Survei dilakukan pada 24 April-2 Mei 2014 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang di 170 kota di 33 provinsi. Suvei dilakukan melalui wawancara dengan margin of error +/- 2,5 persen. 

sumber : detik.com

Rakyat Tahu siapa yang terbaik??? JOKOWI-JK / PRABOWO-HATTA

JAKARTA,  — Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Wanda Hamidah mengaku kecewa atas keputusan partainya yang mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam pemilu presiden mendatang. Wanda yang masih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta ini menyatakan dukungannya terhadap bakal calon presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Kemarin, saya deklarasi di Twitter, dukung Jokowi-Jusuf Kalla. Memang, tidak ada pemimpin yang sempurna. Akan tetapi, kita harus pilih yang terbaik," kata Wanda seperti dikutip Tribunnews.com.
Dalam diskusi publik bertajuk "Mengingat dan Mengupas Kasus Mei 1998" yang diselenggarakan Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci) bekerja sama dengan Freedom Institute, Wanda kemudian berharap agar penegak hukum yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM 1998, baik itu dari kalangan TNI maupun Polri, mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan pengadilan.

"Hingga saat ini, penuntasan kasus pelanggaran HAM masih jauh dari harapan. Negara turut bertanggung jawab atas penuntasan kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM tersebut," katanya.
Jika nanti Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla terpilih, maka Wanda akan meminta Jokowi-JK berkomitmen menuntaskan kasus-kasus dugaan pelanggaran HAM yang terjadi selama ini.
"Siapa pun yang terpilih nanti, jangan jadikan kasus ini sebagai komoditas politik. Meski saya dukung Jokowi-JK, nanti saya akan tagih, komitmen Anda atas kasus Mei 1998 ini seperti apa? Tetap akan saya tagih nanti," tuturnya.

Terkait dengan sikap politik PAN yang berkoalisi dan mendukung Prabowo sebagai capres, Wanda mengaku terluka. Sejak awal, ia mengaku memutuskan terjun ke dunia politik karena ingin ikut mendesak penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu.

"Saat ini, ketika ketua umum saya (Hatta) lakukan koalisi, ini menjadi luka yang harus saya telan dalam-dalam. Saya terluka. Saya tetap tidak bisa menerimanya. Idealisme itu, di mana pun mereka berada para aktivis 1998, idealisme tetap akan mereka bawa," pungkasnya.

Sumber: KOMPAS.com

Jumat, 16 Mei 2014

CAWAPRES JOKOWI - BUKAN ORANG PARTAI



JAKARTA,  — Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, memastikan bahwa calon wakil presidennya bukan ketua umum partai, baik partainya maupun partai pengusung lain.
"Koalisi tanpa syarat itu baru akan kelihatan di siapa capres dan cawapresnya. Kalau ketua-ketua umum partai, itu namanya koalisi pakai syarat. Cawapres saya bukan (ketua umum partai)," ujarnya di warung soto Roxy, Jakarta Barat, pada Jumat (16/5/2014) siang.

Jokowi masih enggan menyebutkan siapakah sosok yang menjadi pendampingnya pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014. Jokowi mengatakan, jika ia akan melaksanakan deklarasi, sejak pagi ia akan memberitahukannya. "Bisa hari ini, belum tentu hari ini. Sabarlah, nanti diberi tahu," ujarnya.

Soal wacana Sri Sultan Hamengkubuwono X yang diwacanakan sebagai cawapres dari Partai Demokrat, Jokowi mengatakan bahwa hal itu bagus-bagus saja. "Ya, diserahkan ke masyarakatlah," ujarnya

Sumber: KOMPAS.com

SIGNAL BAGUS " KPK Ijinkan AS jadi CAWAPRES"



JAKARTA,  -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyambut baik izin Komisi Pemberantasan Korupsi kepada Abraham Samad untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden. Meski demikian, PDI-P belum dapat memastikan apakah Abraham yang akan dipilih untuk menjadi bakal cawapres Joko Widodo.
"Tentunya itu sinyal positif," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P, Puan Maharani, saat diminta tanggapan pernyataan Abraham yang mengaku telah mendapat restu KPK di Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Puan tak menampik bahwa ada beberapa nama tokoh yang digodok di internal PDI-P untuk mendampingi Jokowi, di antaranya Ketua KPK Abraham, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan dirinya sendiri.
Mengenai syaratnya, Puan tak membeberkan secara gamblang. Namun secara normatif, bakal cawapres Jokowi haruslah seorang tokoh yang bersih dari catatan pelanggaran hukum. Jika pejabat publik, maka harus mengundurkan diri.
"Bisa dua (calon), bisa tiga, semua akan diputuskan di waktu yang tepat," ucap putri Megawati Soekarnoputri itu.

Sebelumnya, Abraham mengaku sudah direstui KPK untuk maju sebagai bakal calon pendamping Jokowi. Abraham mengaku sudah berkonsultasi dengan pimpinan KPK lainnya terkait kemungkinan dia maju dalam Pemilihan Presiden 2014. Bagi Jokowi, cawapres akan diumumkan pada 20 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.

Sumber: KOMPAS.com

Ngambek, Putri Rhoma Irama Ancam Pindah Negara jika Jokowi Presiden

"Jika Joko Widodo nyapres & jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk PINDAH DARI JAKARTA, & jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden 2014 maka saya bertekad untuk PINDAH NEGARA," kata dia,

JAKARTA,  - Debby Rhoma, Putri Raja Dangdut Rhoma Irama, menyebarkan kekecewaan dan kegalauannya atas lenyapnya nama ayahnya dari percaturan capres-cawapres pada Pilpres Juli 2014 mendatang. Berbicara lewat fans page-nya (13/5), Debby mengancam akan pindah dari Jakarta apabila ayahnya tidak dicalonkan dan akan pindah ke negara lain apabila Jokowi terpilih jadi Presiden.

"Jika Joko Widodo nyapres & jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk PINDAH DARI JAKARTA, & jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden 2014 maka saya bertekad untuk PINDAH NEGARA," tulis dia lewat fans page Deby Rhoma Forsa. Huruf-huruf besar dalam kutipan tersebut memang persis seperti yang tertulis dalam laman fans page itu.

Debby mengemukakan alasan mengapa membenci Jokowi. "Sebagai warga Jakarta  berharap mempunyai Gubernur yang istiqomah, yang komit dengan janjinya memimpin Jakarta setidaknya 1periode, bukan 1/2 atau 1/4 periode," tulis dia. Karena itu, ia pun menganjurkan agar para pendukung Rhoma lainnya mengekspresikan kekecewaan yang dirasakannya.

"Sejak jauh-jauh hari saya telah minta ijin kepada ayahanda saya Rhoma Irama untuk mempersilahkan teman-teman pendukung Rhoma yang struktural atau pun non struktural Forsa untuk mengekspresikan kekecewaan atas sikap Marwan Jafar & Kadir Karding yang dengan arogan mengecilkan peranan pendukung Rhoma yang telah berkorban berusaha membesarkan PKB tanpa dibayar sepeserpun baik oleh Rhoma, Riforri apalagi PKB...."

"ASALKAN ekspresi kekecewaan dilakukan dengan cara yang elegan, tidak anarkis dan dalam bahasa yang santun, baik berupa demo aksi damai ataupun melalui media online, social media, media cetak atau elektronik,apapun terserah senyamannya teman-teman," tutur dia.

Meskipun demikian, Deby tidak menganjurkan golput. "Pada pilpres nanti saya tidak akan golput. Dimanapun saya berada saya akan menulis dengan spidol pada kertas suara saya RHOMA IRAMA. Agar kertas suara saya tidak dimanfaatkan oleh Mafioso politik," kata dia

Sumber: Jaringnews.com

Visi & Misi JOKOWI (Capres PDI-P)

JAKARTA,  -- Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo selalu mengelak jika ditanya soal visi misinya kalau terpilih sebagai presiden RI. Ia hanya sempat mengungkapkan, salah satu program besarnya yaitu revolusi mental. Lainnya, Jokowi memilih untuk menyimpan rapat visi misinya dan berjanji akan menyampaikannya pada waktu yang tepat.

Saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada Selasa (13/5/2014), di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta itu secara gamblang memaparkan apa yang akan dilakukannya jika menjadi orang nomor satu di republik ini.

Berikut sejumlah program yang dipaparkan Jokowi sebagai visi misinya:

1. Pendidikan
Di sektor pendidikan, Jokowi menekankan pada revolusi mental. Menurutnya, revolusi mental akan efektif bila diawali dari jenjang sekolah, terutama pendidikan dasar. Menurutnya, siswa SD seharusnya mendapatkan materi tentang pendidikan karakter, pendidikan budi pekerti, pendidikan etika sebesar 80 persen. Sementara itu, ilmu pengetahuan cukup 20 persen saja.

"Jangan terbalik seperti sekarang. Sekarang ini anak-anak yang kecil dijejali dengan Matematika, Fisika, Kimia, IPS. Sehingga yang namanya etika, perilaku, moralitas tidak disiapkan pada posisi dasar," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, porsi materi ilmu pengetahuan diperbesar pada tingkat SMP. Meski porsi ilmu pengetahuan diperbesar, Jokowi mengatakan, materi pendidikan karakter, budi pekerti, dan etika harus lebih besar. Ia menggambarkannya dengan persentase 60-40 persen untuk pendidikan karakter.

Jokowi mengatakan, porsi besar untuk materi tentang ilmu pengetahuan baru diberikan di jenjang SMA. Besarnya, kata dia, mencapai 80 persen. Pada tahap SMA, porsi untuk pendidikan karakter, budi pekerti, dan akhlak cukup 20 persen saja.

Selain itu, ia juga ingin meningkatkan jumlah SMK. Menurutnya, negara-negara industri maju seperti Jepang, Korea, dan Jerman adalah negara-negara yang punya banyak SMK.

"Peningkatan jumlah SMK adalah salah satu yang penting. Karena keterampilan semua ada di sana. Karena di situ ada teknologi, di situ ada keterampilan, di situ ada skill yang dibangun," ucap Jokowi.

Ia yakin, jika semua hal di atas dilakukan, akan muncul generasi yang memiliki sikap mental dan budaya kerja yang baik, serta penuh daya saing, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas bagi bangsa dan negara.

"Karena percuma kekayaan alam yang besar jika tidak dibarengi dengan produktivitas, serta daya saing bagi SDM yang ada di dalamnya. Tanpa revolusi mental, tanpa budaya kerja yang sudah tertanam sejak kecil, saya kira sulit juga untuk membangun sebuah daya saing dan produktivitas," papar Jokowi. 

2. Pertanian
Di sektor pertanian, Jokowi menilai, Indonesia kehilangan orientasi untuk membangun sektor ini. Indonesia, kata dia, tak pernah lagi memunculkan varietas-varietas unggul. Bahkan, menurut Jokowi, satu hektar lahan pertanian di Indonesia hanya dapat menghasilkan maksimal 4,5 ton, sementara di negara lain bisa mencapai 8-9 ton.

"Mestinya kalau sudah ditentukan ingin memajukan pangan, infrastrukturnya dibangun. Bendungan dan segala sistem irigasinya harus disediakan. Yang berkaitan dengan pupuk, pestisida, semuanya harus disiapkan. Riset harus menjadi kunci utama, dan diberi anggaran yang besar sehingga kita akan bisa memunculkan kembali varitas-varitas unggul," katanya.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti banyaknya lahan-lahan pertanian yang terkonversi menjadi perumahan, industri, dan pertambangan. Menurutnya, hal tersebut adalah kesalahan karena Indonesia saat ini membutuhkan banyak lahan untuk sawah dan ladang baru. Tak hanya itu, ujarnya, infrastruktur pendukung lahan pertanian seperti waduk dan bendungan juga harus diperbanyak.

"Pernah tidak mendengar kita bangun waduk dan bendungan baru? Padahal dalam perencanaan kita bisa bangun 70-an waduk per tahun. Tetapi tidak dilaksanakan karena kita kehilangan disorientasi," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti mahalnya ongkos produksi karena petani bergantung pada pupuk dan pestisida kimia.

"Harusnya petani disediakan pupuk dan pestisida gratis sehingga mereka tidak terbebani biaya," katanya.

Jokowi juga menyoroti keberadaan terminal agro. Menurutnya, terminal agro sudah seharusnya berada di setiap kabupaten. Ia menilai, menambah keberadaan terminal tersebut akan dapat meningkatkan produksi di sektor pertanian, seperti yang dilakukan Thailand. 

"Terminal agro jangan hanya gedung saja. Saya lihat di Dubai dan Abu Dhabi, 80 hektar lahan digunakan hanya untuk tempat penyimpanan logistik pertanian saja. Mestinya di setiap daerah ada yang seperti itu," ujar Jokowi.

"Sebanyak apa pun panen yang melimpah ruah, tidak akan berarti kalau tidak disiapkan industi pasca panen. Inilah yang harus diluruskan, karena ketika kita menyuruh petani untuk menanam, maka harus disiapkan pula industri pasca panennnya," katanya lagi.

3. Kelautan
Di bidang kelautan, Jokowi menyoroti kalah bersaingnya nelayan-nelayan lokal karena ketertinggalan dalam bidang teknogi dibanding nelayan-nelayan asing. Hal itu, menurutnya, menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga ikan di pasaran.

"Kapal-kapal negara lain yang masuk ke laut kita sudah komplet. Ada kapal sepuluh, yang sembilan nangkap, yang satunya untuk pengalengan. Langsung dikalengkan. Kenapa kita tidak bisa seperti itu. Padahal sebenarnya bisa," kata Jokowi.

Ia berjanji, jika terpilih sebagai presiden akan menyediakan kapal-kapal modern untuk para nelayan, yang disertai dengan pelatihan bagi para nelayan.

"APBN kita gede banget, hampir Rp 1.700 triliun. Berapa sih biaya beli kapal? Murah sekali. Dan berikan nelayan pelatihan, jangan yang gratisan karena itu tidak mendidik. Saya paling tidak setuju dengan yang gratisan," ujarnya.

4. Energi
Di bidang energi, Jokowi menyoroti besarnya subsidi BBM dan subsidi listrik. Menurutnya, daripada terus-terusan memberikan subsidi BBM, lebih baik memaksimalkan gas dan batubara yang jauh lebih murah.

"Contohnya untuk listrik. Subsidi listrik itu mencapai Rp 70 triliun. Tapi kenapa listrik pakai BBM, kenapa tidak pakai batubara?" kata Jokowi.

Jokowi mencurigai, selama ini ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari besarnya subsidi BBM dan listrik. Hal itu yang dinilaiya menjadi penyebab dilakukannya kebijakan yang sebenarnya lebih banyak merugikan kas APBN itu.

"Kenapa harus kita lakukan terus menerus? Karena ada yang mengambil keuntungan besar dari sana. Dan keuntungannya itu dibagi-bagi. Saya sudah tahu. Dulu waktu di Solo belum tahu. Tapi setelah di Jakarta jadi tahu semuanya," kata mantan Wali Kota Solo itu.

"Kalau BBM bisa dikonversi ke gas atau batubara, kita akan bisa menghemat anggaran hingga Rp 70 triliun per tahun. Jadi ada efisiensi anggaran," lanjutnya.

5. Infrastruktur
Di bidang infrastruktur, Jokowi menyoroti masih kurangnya pengembangan infrastruktur di laut, pengembangan bandara, maupun penambahan jalur kereta api. Untuk infrastruktur laut, ia menilai, jika dapat dimaksimalkan, maka ke depannya tidak ada lagi ketimpangan harga antara daerah yang satu dengan yang lain. Ia mengistilahkan konsep pembagunan infrastruktur laut yang akan ia lakukan dengan istilah "tol laut".

Menurutnya, tol laut adalah penyediaan kapal-kapal berukuran besar untuk pengangkutan antarpulau dalam waktu yang sesering mungkin.

"Jadi tol laut ini modalnya hanya kapal. Bukan bangun tol di atas laut. Jadi tol laut itu pengangkutan pakai kapal dari pelabuhan ke pelabuhan, tapi bolak-balik. Ini akan mempermudah manajemen distribusi logistik, sehingga harga-harganya akan lebih murah," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa tol laut adalah konsep distribusi jalur laut yang menghubungkan lima pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makassar, dan Sorong (Papua Barat).

"Jadi harus ada penyediaan kapal besar, dari Sumatera langsung ke Papua, Papua ke Sumatera. Kalau ada kapal besar, ongkos angkutnya akan menjadi kecil dan murah, karena ngangkutnya langsung banyak. Jadi tidak akan ada lagi harga semen di Jawa Rp 50 ribu, di Papua Rp 1 Juta," ujar Jokowi.

Jokowi mencontohkan distribusi sapi dari NTT dengan yang ada di Australia. Ia menilai, secara kualitas, sapi NTT tidak kalah dibanding sapi Australia. Kekurangan yang terjadi selama ini hanya terletak pada ketiadaan kapal pengangkut sapi yang berukuran besar.

"Kalau dari NTT, ngangkutnya pakai kapal kecil-kecil. Sebenarnya sapi di sana tidak kalah kualitasnya dibanding sapi Australia. Tapi ongkos biaya angkutnya yang mahal, bisa sampai 50-60 persen. Kiriman sapi dari Australia, sekali angkut bisa sampai 30 ribu sapi di dalam satu kapal. Kapal besar itu yang kita tidak punya," katanya.

"Kalau ada tol laut ini, akan mempermudah distribusi. Dari pulau besar ke pulau besar pakai kapal besar. Nanti ke pulau yang agak kecil pakai kapal sedang. Dilanjutkan lagi dengan pakai kapal kecil ke pulau-pulau kecil. Jadi, bukan kapal kecil dari Papua ke Jawa yang belum tentu bisa sampai ke Jawa, karena di tengah jalan kena ombak langsung terguling. Hilang semen, hilang sapinya," jelas Jokowi .

Sementara itu, untuk pengembangan bandara, Jokowi mengaku akan menerapkan konsep kerja sama dengan investor swasta. Menurutnya, ide tersebut muncul tak lepas dari permasalahan lambannya pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, yang berpengaruh pada semakin karut-marutnya jadwal penerbangan.

"Seharusnya kalau APBN tidak sanggup, serahkan saja ke swasta. Tidak masalah. Asal hitung-hitungannya jelas dan biaya pelayanan nantinya tidak membebani masyarakat. Kalau diserahkan ke investor, semua bandara akan bisa dibagun baru seluruhnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyoroti seputar infrastruktur jalur kereta. Menurutnya, sudah seharusnya dilakukan penambahan jalur kereta di Jawa, sembari membangun jalur kereta di kawasan-kawasan tambang di Sumatera dan Kalimantan.

"Pengangkutan batubara, nikel, dan bauksit jangan sampai menggunakan jalan raya. Karena selain mahal, juga akan merusak jalan. Dan itu kewajiban negara," kata Jokowi.

6. Administrasi birokrasi
Jokowi menutup pemaparan visi dan misinya dengan program pembenahan di bidang administrasi dan birokrasi. Ia berjanji, bila terpilih, akan segera menerapkan sistem elektronik dan jalur online dalam hal pengadaan barang dan jasa di seluruh institusi pemerintah, termasuk dalam hal pengawasannya. Sistem tersebut adalah sistem yang saat ini diterapkannya di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

"Kita harus menerapkan e-budgeting, e-purchasing, e-catalogue, e-audit, pajak online, IMB online. Kita online-kan semua. Jadi tidak ada lagi 'ketema-ketemu', supaya 'amplop-amplopan' hilang," katanya.


Sumber: KOMPAS.com

Sabtu, 10 Mei 2014

Mengapa Babi Jadi Hewan Penting dalam Riset Kedokteran?

KOMPAS.com — Dunia kedokteran terus mengembangkan diri untuk mencari cara menyelamatkan jutaan nyawa manusia. Upaya mereka antara lain didukung oleh hewan seperti babi.

Para ilmuwan dari National Institute of Health bulan lalu mengumumkan, mereka sukses melakukan cangkok jantung ke babon yang secara genetik direkayasa dari babi.

Kemudian ilmuwan gen, Craig Venter, bermitra dengan United Therapeutics Corp untuk mengembangkan paru babi yang cocok dengan tubuh manusia.

Namun sebenarnya, babi memiliki peran lebih dari sekadar sumber donor organ. Selama lebih dari 30 tahun, para ilmuwan telah menggunakan babi dalam berbagai bidang kedokteran, termasuk dermatologi, kardiologi (jantung), dan masih banyak lagi.

Baru-baru ini para ilmuwan bahkan mampu menumbuhkan kembali otot kaki manusia menggunakan implan yang dibuat dari jaringan kandung kemih babi.

Lantas, apa yang membuat hewan ini begitu bernilai dalam riset kedokteran? Babi dan manusia memang banyak perbedaan. Keduanya hanya berbagi tiga klasifikasi ilmiah, dan tentu saja tidak ada kemiripannya dari luar.

Meski demikian, sistem biologi babi sebenarnya sangat mirip dengan manusia.

"Mereka punya sejumlah kesamaan anatomi dan fisiologi dengan manusia walau sistemnya berbeda. Babi merupakan model riset translasi. Oleh karenanya, apa yang bekerja pada babi, besar kemungkinannya akan bekerja juga pada manusia," kata dr Michael Swindle, penulis buku Swine in the Laboratory.

Swindle menjelaskan, mayoritas organ sistem babi punya kesamaan hingga 90 persen jika dibandingan dengan sistem pada manusia, baik dalam hal anatomi maupun fungsi.

Sistem yang cocok antara lain sistem kardiovaskular karena ukuran dan bentuk jantung babi sama dengan milik manusia. Babi juga bisa mengalami aterosklerosis atau penumpukan lemak pada pembuluh darah, sama seperti halnya manusia. Mereka juga bisa mengalami reaksi serangan jantung.

Karena kesamaannya inilah para ilmuwan sejak lama menggunakan babi untuk menguji alat kateter dan metode operasi jantung. Babi juga dipakai untuk memahami bagaimana kerja jantung secara umum.

Jaringan yang diambil dari jantung babi juga sudah dipakai untuk menggantikan katup jantung yang rusak pada manusia. Katup jantung ini bisa bertahan sampai 15 tahun dalam tubuh manusia.

Selain kesamaan jantung dan pembuluh darah, karakteristik lain yang hampir mirip antara manusia dan babi adalah, keduanya mengonsumsi tanaman dan juga daging.

"Babi merupakan hewan omnivora seperti kita. Mereka bisa makan dan minum apa saja. Karena inilah, fisiologi pencernaan dan proses metabolik dalam lever mereka sama seperti pada manusia. Babi sudah dipakai dalam banyak studi seputar pola makan, termasuk soal penyerapan obat," kata Swindle.

Organ ginjal

Kesamaan dengan manusia tidak berhenti sampai di sini. Ukuran ginjal babi dan fungsinya ternyata tak jauh berbeda dengan ginjal kita. Maka jadilah babi menjadi bagian dari riset tentang ginjal. Selain itu, babi juga sudah menjadi model standar operasi plastik karena proses penyembuhan kulit mereka lagi-lagi mirip dengan kulit manusia.

Ada pula hal lainnya. Para penderita diabetes yang menggunakan suntikan insulin harian juga bergantung pada insulin dari babi. Namun, ini hanya berlangsung sampai tahun 1980 karena setelah itu perusahaan farmasi mulai membuat insulin biosintetis menggunakan teknologi DNA.

Pankreas babi yang menghasilkan insulin memang sama dengan manusia sehingga berbagai riset mengenai diabetes sejak dulu memakai isolasi sel ini.

Para ilmuwan tak mengetahui mengapa organ dan sistem anatomi babi begitu mirip dengan manusia. Swindle menduga bahwa jutaan tahun lalu mungkin kemiripannya lebih banyak lagi, tetapi proses evolusi membuat hewan ini berkembang secara berbeda.

"Saya pribadi percaya, babi adalah omnivora sejati sehingga metabolisme dan hormon mereka membuat banyak kesamaan dengan karateristik pada manusia," katanya.

Mengingat begitu banyaknya kesamaan dalam sistem organ dan makin tingginya kebutuhan donor organ, babi kini menjadi target sebagai sumber organ jantung dan paru bagi manusia.

Walau beberapa primata seperti babon dan simpanse lebih mirip dengan manusia, babi lebih menarik sebagai pilihan donor organ karena jumlah mereka lebih banyak.

"Sebagai sumber organ, jika kita memilih spesies lain, maka harus jumlah yang tersedia harus banyak dan secara etik diterima," kata dr Soon Park, ketua divisi bedah jantung dari University Hospital Case Medical Center.

"Jika babon memang lebih dekat kemiripannya dengan manusia dibanding babi, ada sejumlah masalah etik dan moral sehingga babon tidak bisa dipakai. Selain itu, hewan ini sulit berkembang biak menjadi banyak," katanya.

Mencangkokkan organ babi pada manusia, proses yang disebut dengan xenotransplantasi, tidaklah mudah karena sistem kekebalan tubuh manusia akan menolak. Namun, dengan kesuksesan para ilmuwan mendonorkan jantung babi ke primata, babi sekali lagi dilirik sebagai sumber donor yang mudah didapat. 

Disahkan KPU, Ini Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014










JAKARTA,  — Komisi Pemilihan Umum akhirnya menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.







Berikut hasil perolehan suara setiap partai.
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen) 
2. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
3. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
4. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
5. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
6. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)

7. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
8. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
*11. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)
    *12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen)


ket tanda bintang "*" Tidak lolos ke DPR karena perolehan suara kurang dari 3,50 persen.

Rekapitulasi suara final ini dibacakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik melalui Keputusan KPU 411/KPTS/KPU/2014 tentang Penetapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secara umum dalam pemilihan umum.

Sumber:KOMPAS.com

Jumat, 09 Mei 2014

Pamer yang salah sasaran

Bukan sekali ini saja kedua tokoh terlihat dengan helikopter atau kuda impor. Saat mengunjungi beberapa lokasi kampanye pemilu legislatif lalu, misalnya, Aburizal kerap menggunakan helikopter. Sementara Prabowo menunggangi kuda kesayangannya saat berkampanye di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, ada kesan Prabowo dan Aburizal memang ingin memamerkan gaya politik mewahnya itu di depan media dan publik. Namun, kata dia, image yang terbentuk justru menjadi tidak konsisten dengan visi Aburizal dan Prabowo.

“Ini image yang dipamerkan salah sasaran, jadi enggak nyambung. Prabowo dan Ical mau bicara kerakyatan, tapi mereka sendiri tidak memberikan contoh. Hanya retorika saja, ucapan tidak konsisten dengan tindakan,” kata Hamdi. Dalam kampanyenya, kedua tokoh kerap menyuarakan hak-hak rakyat kecil.

Hamdi menilai, kemewahan berupa helikopter dan kuda impor seperti yang dipertunjukkan Ical dan Prabowo tidak akan menarik simpati dan perhatian rakyat. Pasalnya, kini rakyat lebih memilih pemimpin yang merakyat dan jauh dari kesan mewah.

Untuk menciptakan kesan merakyat, menurut dia, seharusnya pemimpin langsung turun mengunjungi masyarakat di akar rumput. “Harusnya seperti Jokowi (bakal capres PDI-P). Jokowi konsisten, dia mengatakan akan memperjuangkan nasib rakyat kecil, dia langsung turun blusukan ke bawah. Dengan begitu, rakyat akan lebih simpati,” ujarnya.

Foto-Foto Menyedihkan Balita Yang Tinggal Dengan Orang Tua Pecandu Narkoba

Rusia - Setiap anak berhak mendapat kehidupan yang layak dan aman. Namun seorang balita perempuan bernama Asfina dari Rusia tinggal dengan orang tua pecandu narkoba. Setiap hari dia akrab dengan asap rokok, narkoba dan kekerasan.

Foto-foto yang akan Anda lihat ini diambil oleh Irina Popova untuk sebuah esai berjudul Another family. Niat awal Irina adalah menemukan cinta pada masyarakat pinggiran. Sayangnya, foto-foto yang mendapat penghargaan ini menuai kecaman dan kritik di dunia online. Irina dianggap mengambil keuntungan dengan tidak melaporkan orang tua Asfina pada polisi, dilansir oleh dailymail.co.uk.

Asfina saat menggigit rokok yang belum dinyalakan | Foto: dailymail.co.uk/Irina Popova
Asfina saat menggigit rokok yang belum dinyalakan | 

Kemarahan masyarakat Rusia meledak melihat Asfina dalam foto-foto. Dalam beberapa foto, tampak Asfina menggigit rokok yang belum dinyalakan, dia juga tampak tidur dengan orang tuanya yang tidak memakai pakaian sama sekali. Di foto yang lain, tampak orang tua Asfina sangat tidak sehat, Asfina merangkak ke dekat jendela lantai atas dan foto lain yang cukup menyedihkan, penuh obat-obatan dan minuman keras.


Asfina jarang diawasi, bahkan dalam posisi berbahaya di dekat jendela lantai atas | Foto: dailymail.co.uk/Irina Popova

Asfina jarang diawasi, bahkan dalam posisi berbahaya di dekat jendela lantai atas | Foto: dailymail.co.uk/Irina Popova

Popova sama sekali tidak menyangka dirinya akan diserang habis-habisan akibat foto-fotonya. Wanita itu mengambil foto keluarga Asfina di tahun 2008. Kemudian foto-foto itu dipajang di galeri St. Petersburg dan mendapat penghargaan. Namun setelah foto-foto itu tersebar secara online, pihak kepolisian mulai menanyakan Popova tentang keberadaan orang tua Asfina.


Ibu Asfina membawa Asfina dalam kereta bayi | Foto: dailymail.co.uk/Irina PopovaIbu Asfina membawa Asfina dalam kereta bayi | Foto: dailymail.co.uk/Irina Popova

Kabar terbaru menyebutkan bahwa ibu Asfina meninggalkannya dengan sang ayah. Wanita itu mencari pengobatan agar tidak kecanduan lagi dan bekerja di toko pakaian. Sedangkan Asfina tinggal bersama ayahnya yang saat ini bekerja sebagai tukang listrik dan memiliki pasangan baru. Saat ini Asfina sudah 4 tahun dan sudah sekolah di taman kanak-kanak.

Semoga saja potret ini membuat kita lebih peduli pada anak-anak di sekitar kita. Jika Anda ingin melihat foto Asfina yang lain, silakan melihat galeri di bawah ini.

Sumber: Vemale.com - 

Kamis, 08 Mei 2014

Tanggapan Jokowi soal Pernyataan SBY mengenai "Janji Capres yang Berbahaya"

JAKARTA,  — Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P Joko Widodo merespons pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan melalui Youtube, Rabu (7/5/2014). Dalam pernyataannya, SBY mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing. 
                                                      (Baca: SBY Sebut Ada Janji Capres yang Berbahaya)

"Saya kira negara kita ini terbuka terhadap investasi," ujar Jokowi, di Kantor Kompas Gramedia, Jakarta Barat, Rabu sore.

Menurut dia, yang terpenting apakah investasi asing tersebut memberikan keuntungan kepada rakyat atau tidak. Jokowi mengatakan, investasi yang menguntungkan rakyat Indonesia seharusnya tak menjadi persoalan. Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia harus mempersiapkan semua aspek, baik sumber daya manusia maupun regulasi untuk menghadapi investasi asing yang mengancam rakyat Indonesia.

"Memang harus siap dari semua sisi, kita harus menyiapkan diri," lanjut Jokowi.

Sebelumnya, Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, ada capres yang menebar janji kampanye membahayakan negara. Janji berbahaya yang dimaksudnya terkait dengan nasionalisasi aset asing.

Menurut Susilo Bambang Yudhoyono, kampanye semacam itu memang mencitrakan sang capres sebagai pemimpin berani dan tegas. Namun, jika dilaksanakan, maka Indonesia akan dituntut pengadilan internasional dan akhirnya berdampak besar bagi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.

"Saya tidak akan mendukung capres yang janji kampanyenya membahayakan negara," ujar SBY.


Sumber: KOMPAS.com

Rabu, 07 Mei 2014

Gajah vs Semut ( 6 Partai vs 2 Partai )

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Refrizal mengungkapkan koalisi tenda besar yang selama ini tengah dibangun oleh Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden sedikitnya akan diperkuat enam partai politik.
"Insya Allah segera terbentuk koalisi PKS, Gerindra, Golkar dan Hanura serta bisa juga tambah PPP dan PAN," kata Refrizal melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/5/2014), seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, koalisi itu hampir dipastikan terbentuk dan tidak akan berubah-ubah lagi. PKS bersama koalisi tenda besar itu siap berjuang untuk memenangkan Pilpres 2014. Menurut dia, bagi PKS yang terpenting adalah adanya semangat kebersamaan membangun bangsa dan negara.
"Bila koalisi tersebut ditakdirkan menang dalam pilpres, maka akan sama-sama memerintah, dan bila takdirnya kalah sama-sama oposisi. Tetapi kami PKS akan berjuang untuk menang," ucapnya.
Sementara itu, perihal sosok Prabowo yang kerap dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), Refrizal menyatakan hal itu sudah diklarifikasi oleh seluruh partai koalisi.

Sebelumnya, Gerindra acap kali menyebut tengah membangun sebuah koalisi tenda besar yang terdiri dari banyak partai. Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain. Terakhir, Prabowo berencana berduet dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dalam Pilpres setelah Ical bersedia turun kelas menjadi cawapres.

Golkar Tergantung Elektabilitas Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan, partainya tengah mempertimbangkan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra. Akan tetapi, untuk sampai pada keputusan ini, ada sejumlah hal yang akan menjadi catatan.

Salah satu yang menjadi pertimbangan sebelum memutuskan koalisi dengan Gerindra adalah elektabilitas bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo. Indra mengatakan, jika elektabilitas Jokowi masih tak terkalahkan, maka Golkar kemungkinan akan memilih untuk tetap mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres.

"Arahnya bisa ke Gerindra. Tapi itu pun dengan beberapa catatan ke depan. Artinya kami sama-sama membaca hasil survei dan kekuatan politik yang ada. Kalau Jokowi sulit dikalahkan di putaran pertama, bisa jadi ARB (Ical) maju sebagai capres," ujar Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Sebaliknya, jika survei menunjukkan elektabilitas Jokowi melemah, Golkar akan bergabung dengan gerbong koalisi yang berpeluang memenangkan pertarungan. Pilihannya, kemungkinan seluruh kekuatan akan dipusatkan dalam koalisi besar yang digalang Gerindra.

"Kalau lebih mudah mengalahkan Jokowi di putaran pertama, kekuatan akan kami gabungkan," kata dia.

Jika Golkar resmi bergabung dengan Partai Gerindra, Indra menyatakan, maka kemungkinan besar Ical akan direstui Rapat Pimpinan Nasional untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden bagi Prabowo. Pasalnya, meski ada pertarungan di internal partai, Ical tetap memiliki kewenangan dalam menandatangani surat dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Yang tanda tangan nanti kan Ketum dan Sekjen. Jadi rasanya agak sulit untuk mengubah haluan tidak ke Gerindra," ucap Indra.

Seperti diberitakan, Ical bertemu Prabowo di Hambalang, Bogor, pada Senin (5/5/2014) lalu. Seusai pertemuan, Ical menyatakan tidak keberatan jika maju sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurut dia, jabatan presiden atau wakil presiden hanya instrumen yang tak perlu diributkan.

"Saya enggak keberatan (jadi cawapres), Pak Prabowo juga enggak keberatan," kata Ical seusai menemui Prabowo di Hambalang, Bogor, Senin (5/5/2014).

Ical mengaku sudah menemukan kesepakatan mengenai sikap politik dalam menghadapi pemilihan presiden. Meski tak disebutkan secara gamblang, sinyalnya pun semakin kuat bahwa koalisi Partai Golkar dan Gerindra akan segera terealisasi.

"Mau di nomor satu, nomor dua, enggak masalah. Posisi presiden dan wakil presiden hanya instrumen untuk mewujudkan kebaikan bangsa, kebaikan negara," ujarnya.



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: