Jumat, 05 September 2014

JOKOWI "AYO BURUAN NAIK" WARTAWAN SENANG.....

 

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mendadak menyuruh sang sopir menghentikan laju bus yang ditumpanginya. Sontak, rombongan Paspampres ikut berhenti. Aksi itu dilakukan demi mengajak para wartawan untuk menumpang bus tersebut.
Mulanya, seusai mengantarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta Wakil Presiden Boediono meninggalkan Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (5/9/2014), Gubernur DKI Jakarta itu menumpangi bus Enjoy Jakarta untuk kembali ke Balaikota.
Pada hari Jumat pertama setiap bulannya, semua pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak diperkenankan menggunakan kendaraan pribadi. Jokowi termasuk pejabat yang patuh atas aturan yang dikeluarkannya.
Bus berwarna campuran abu-abu dan oranye itu melaju keluar JCC dengan jalur yang telah disterilkan Paspampres. Berjarak sekitar 10 meter dari bus itu, delapan wartawan yang mulanya hendak mewawancarai Jokowi tertahan oleh aparat kepolisian.

Rupanya, dari dalam bus, Jokowi melihat para wartawan tertahan penjagaan protokoler. Bus itu tiba-tiba mengentikan laju. Melalui jendela yang sedikit transparan, Jokowi memberi aba-aba kepada wartawan untuk menumpang ke bus. Sontak wartawan menerobos penjagaan polisi.
Saat para wartawan berlarian ke arah bus itu, polisi yang sedari tadi berjaga-jaga hanya bisa diam tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Ah, kalian ini sudah disuruh naik, naik, ndak sadar-sadar," sapa Jokowi ketika para wartawan masuk ke dalam bus tersebut.
"Kita tadi cari-cari Bapak buat wawancara di dalam, enggak tahunya bapak udah kabur. Untung ketemu, nih," ujar seorang wartawan.
Di dalam bus berkapasitas sekitar 20 orang itu hanya ada sopir, Jokowi, ajudan, dan tiga personel Paspampres. Bagian belakang bus langsung dipenuhi wartawan yang tertawa sambil ngos-ngosan setelah berlari-lari menembus penjagaan protokoler.
"Saya belum pernah lihat kalian sesenang ini. Benar deh," ledek Jokowi.
Kehadiran Jokowi di JCC dalam rangka acara refleksi tiga tahun Masterplan Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, jajaran kabinet Indonesia Bersatu II, dan para kepala daerah hadir dalam acara itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you have visited