Kamis, 22 Desember 2016

Objek wisata di Timor Tengah Selatan (TTS)


Air Terjun Oehala




Kabupaten TTS mempunyai objek wisata yang sangat indah dan unik yaitu Air Terjun Oehala. Dikatakan sangat indah karena air terjuna oehala masih sangat alami, asri, sejuk dan bersih dan keunikannya adalah air terjun ini bertingkat tujuh. Setiap akhir pekan atau liburan banyak dikunjungi oleh wisatawan yang ada di kota soe maupun diluar kota soe.

Air terjun ini menyimpan keindahan yang luar biasa dan dikelilingi dengan pepohonan yang cukup tinggi dan rindang yang menambah kesejukkan di tempat ini. Banyak wisatawan yang datang untuk mandi atau sekedar berfoto maupun duduk menikmati keadaan alam disekitar air terjun. Air terjun Oehala berjarak 10 km arah utara kota Soe dan dapat ditempuh ± 15 menit dengan menggunakan mobil rental, angkutan pedesaan maupun motor ojek dengan harga yang terjangkau.


Pantai Kolbano

Pantai kolbano merupakan salah satu objek wisata pantai yang cukup indah yang di punyai kabupaten TTS maupun provinsi NTT. Dimana pantai ini masih sangat asri dan alami dan menyajikan pesona pantai yang sangat indah dan pantai ini terkenal dengan kerikil seribu warna dimana banyak wisatawan yang datang berkunjung

untuk mengambil kerikil berwarna untuk dipakai menghiasi rumah maupun taman. Saat ini kerikil berwarna ini sudah sangat terkenal dan sudah dieksploitasi dan sudah dikirim keberbagai daerah. Tetapi banyak wisatawan yang tidak bisa menikmati atau mandi di pantai kolbano disebabkan arus atau gelombang yang cukup besar dan kedalamannya yang cukup curam.
Dipantai kolbano juga terdapat sebuah bongkahan batu besar berbentuk seperti kepala singa atau kepala manusia yang disebut Fatu Un dan menjadi keunikan tersendiri. Pantai Kolbano berjarak ± 80 km arah selatan Kota Soe dan dapat ditempuh ± 1,5 jam s/d 2 jam dengan menggunakan angkutan umum, rental mobil maupun motor ojek.

Pantai Oetune


PANTAI Oetune memiliki sedikit keunikan. Menurut beberapa pengunjung yang datang di sana, Pantai Oetune lebih baik daripada Pantai Kuta di Bali dan Pantai Senggigi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bedanya, Pantai Kuta dan Senggigi sudah sangat terkenal karena dikelola secara profesional. Sementara Pantai Oetune di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan masih dibiarkan alami. Untuk sampai ke Pantai Oetune, dibutuhkan waktu lebih kurang 2,5 jam perjalanan dari Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski demikian, perjalanan berkelok-kelok, naik turun bukit dan lembah, tidak membuat lelah. Pemprov NTT, melalui alokasi dana APBN, telah memperbaiki jalan menuju lokasi tersebut.

Maklum, Pantai Oetune merupakan pantai selatan. Untuk menuju lokasi itu, pengunjung harus melintasi jalur lintas selatan yang diresmikan Presiden Soeharto awal 1990-an. Kondisi jalan yang mulus dan lebar memudahkan siapa saja bisa sampai ke lokasi wisata yang belum lama terkuak ke publik itu. Memasuki gerbang menuju Pantai Oetune, tampak beberapa lopo (rumah khas warga Kabupaten TTS) berjejer rapi di antara pohon lontar dan kasuari (casuarina equasetifolia). Jumlahnya lebih kurang 7–9 lopo dengan satu lopo induk di tengah.
Di belakang deretan lopo terdapat pohon lontar yang niranya belum digarap. Sementara itu, di sepanjang batas pantai berdiri pohon kasuari yang diperkirakan berusia belasan hingga puluhan tahun. Dilihat dari posisinya, pohon itu tidak tumbuh alamai, namun ditanam masyarakat setempat. Pohon-pohon itu tumbuh rapi berjarak enam meter hingga delapan meter.
Di antara pohon-pohon kasuari itu, pemerintah setempat menempatkan bangku-bangku yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk duduk sambil memandangi luasnya pantai selatan. Sementara itu, di antara lopo dan rimbunnya pohon lontar tumbuh rumput hijau. Di lokasi objek wisata itu juga dibangun sarana MCK (mandi, cuci, dan kakus) permanen dan terdapat satu unit sumur air tawar. Sayang, tidak ada petugas yang menjaga sehingga MCK itu tidak terawat. Pemkab setempat mungkin belum berpikir untuk menarik PAD dari objek wisata tersebut sehingga tempat itu dibiarkan apa adanya.

Anda yang baru pertama ke lokasi wisata itu jangan lupa untuk membawa perbekalan yang cukup. Sebab, di objek wisata itu belum ada warung. Yang ada hanya kelapa yang dijajakan warga setempat dan juga jagung goreng yang dijajakan anak-anak yang tinggal tidak jauh dari lokasi wisata itu. Ada juga kios-kios kecil yang menjajakan sejumlah makanan instan.
Di sini (Oetune, Red) kami hanya jual kelapa muda. Anak-anak yang bawa jagung goreng untuk dijual. Kalau mau cari warung, harus keluar lagi ke jalan besar (trans-Kolbano, Red),’’ ungkap Petrus, salah seorang penjual kelapa di lokasi itu. Menurut dia, setiap akhir pekan banyak orang yang mengunjungi pantai tersebut. Masyarakat yang datang, tambah Petrus, mengaku senang karena pantainya bagus. Gulungan ombaknya susul-menyusul empat kali dalam semenit semakin membuat pantai tersebut tidak bisa dilupakan. Pasirnya pun putih halus dan nyaman sekali waktu ditapaki.
Tidak cuma itu, Pantai Oetune meliki sedikit keunikan. Di pasir yang membentang, terdapat corak seperti orang membatik yang terbentuk dari butir-butir pasir.
Para pengunjung yang datang penasaran dengan corak itu, mereka sampai-sampai menunduk dan mengamati apa yang membentuk corak tersebut. Maklum, corak yang ada bukan hanya satu atau dua, tapi bersebar di sepanjang pantai. Untuk Pemkab TTS juga Pemerintah Kecamatan Kualin, objek wisata tersebut adalah aset berharga yang bisa mendatangkan banyak uang. Bergantung bagaimana mengelolanya.

Pantai ini masih sangat asri dan alami dan pantai landai berpasir putih sepanjang puluhan km, dengan gulungan ombak 4-7 gulungan yang cocok untuk selancar dan saat ini sudah banyak wisatawan baik dari Kabupaten TTS maupun dari luar.

Dan pada akhir pekan maupun liburan banyak dikunjungi wisatawan atau sekedar rekreasi keluarga saat ini dipantai Oetune sudah dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti lopo-lopo atau pondok berteduh. Pantai Oetune berjarak 70 km arah Selatan Kota Soe dan dapat ditempuh ± 1,5 jam dengan menggunakan mobil rental, angkutan pedesaan maupun motor ojek.

Gunung Marmer Fatumnasi




Kabupaten TTS memiliki taman wisata fatumnasi yang sangat indah dan masih sangat alami dan asri. Fatumnasi menyajikan panorama alam pegunungan yang sangat mempesona dimana udaranya yang sangat sejuk dan sangat nyaman.

Selain panorama pegunungan yang sangat mempesona wisata juga menyajikan wisata tumbuhan yang sangat langka yaitu Bonsai alam yang berumur sudah ratusan tahun yang tumbuh secara alami yang batang dan dahannya yang berlumut yang menyajikan pesona yang sangat indah untuk diabadikan.
Dan juga sederatan gunung batu yang mempesona dan sangat indah seperti Fatu Kolen, Benteng Dua Putri, Fatu Nausus dan Fatu Taapan. Taman wisata Fatumnasi berjarak 35 km kearah Utara dari kota Soe dan dapat ditempuh ± 40 s/d 50 menit dengan menggunakan angkutan umum, rental mobil maupun motor ojek.

Bukit Fatukopa


Merupakan batu karang yang besar dan berbentuk seperti kapal karam yang dianggap sebagai bahtera Nabi Nuh pada zaman dahulu yang karam. Tempat ini masih sangat alami dan asri dan jarang terjamah. Tempat ini sangat unik karena seperti sebuah kapal.
Fatukopa berjarak 57 km arah Timur Kota Soe dan dapat ditempuh ± 1 jam dengan menggunakan mobil rental, angkutan pedesaan maupun motor ojek.



Sonaf Amanuban


Sonaf Amanuban Merupakan pusat Kerajaan Amanuban pada zaman dahulu dan kompleks kuburan Raja-raja Nope diantaranya kuburan Bill Nope Pahlawan Nasional. Istana ini masih dilestarikan sampai sekarang dan dipakai oleh keturunan dari Raja-raja Nope untuk berkumpul. Merupakan pusat Kerajaan Amanuban pada zaman dahulu dan kompleks kuburan Raja-raja Nope diantaranya kuburan Bill Nope Pahlawan Nasional. Istana ini masih dilestarikan sampai sekarang dan dipakai oleh keturunan dari Raja-raja Nope untuk berkumpul.
Didalam istana ini terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah Kerajaan Amanuban. Istana Raja Amanuban terletak di Kelurahan Niki-Niki, Kecamatan Amanuban Tengah 27 km arah Timur Kota Soe dan dapat ditempuh ± 40 menit dengan menggunakan rental mobil, angkutan pedesaan maupun motor ojek.

Pegunungan Fatunausus


Batu besar berbentuk candi, merupakan tempat persembahyangan bagi masyarakat suku Mollo, yang berdomisili di sekitar batu tersebut dan juga merupakan Sonaf atau pusat Kerajaan Mollo. Dari ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, anda disuguhkan panorama alam pegunungan dan alam lembah yang sangat indah, dengan tiupan angin kencang membawa kabut seakan membawa anda merasakan suasana seperti di Eropa,
sehingga seorang wisatawan perna bersaksi bahwa untuk merasakan suasana Eropa anda tidak perlu jauh-jauh ke Belanda atau ke Jerman, datanglah ke Fatunausus saja. Dalam perjalanan ke Fatunausus anda disuguhkan pula dengan pemandangan hutan yang ditumbuhi dengan tanaman eucaliptus alba dan eucaliptus europhila, dan kawanan hewan berupa sapi dan kuda berlari manja di padang, menambah suasana yang sangat atraktif.

Pusat Kerajaan Mollo (Sonaf Aijobaki) 


Dalam perjalanan ke Fatunausus, anda bisa singgah sebentar di Sonaf Aijaobaki, pusat kerajaan Mollo. Di tempat ini, anda dapat menyaksikan bekas peninggalan kerajaan Mollo dengan raja yang berkuasa pada saat itu yaitu Raja Oematan, Istana raja dan berbagai pernak-pernik peninggalan kerajaan. Sambil menikmati hidangan ringan, anda disuguhkan pula dengan atraksi seni budaya berupa Tarian Giring-giring (Sbo Bano)


Pentas Tarian Giring-giring (Sbo Bano)

Tarian ini adalah sejenis tarian perang. Hal yang membedakan tarian ini dengan tarian perang Ma,ekat, adalah tarian sbo bano menggunakan aksesoris berupa giring-giring (bano) yang diikat pada kaki, sehingga pergerakan para penari diiringi pula dengan bunyi giring-giring tersebut. Sbo Bano merupakan tarian khas masyarakat bekas swapraja Mollo.


Upacara Adat Poit Pah
Upacara adat syukuran panen ini, biasanya dilakukan oleh orang Timor dalam memasuki musim panen, bersyukur kepada Allah sang
pemberi rejeki atas hasil panenan yang melimpah sembari memohon berkat atas tanaman untuk musim tanam mendatang. Prosesi upacara adat ini, diawali dengan doa yang dilakukan oleh tetuah yang telah ditunjuk (Ana,am Nes).Korban-korban berupa ternak sapi dan babi serta hulu hasil yang telah disiapkan didoakan dan kemudian dipersembahkan pada mesbah yang terbuat dari batu besar. Darah sembelihan kemudian diperciki pada hulu hasil yang ada.

  Gunung Mutis di saksikan dari kilo 12. Salah satu titik pengamatan yang strategis untuk menikmati pesona alam di Kabupaten Timor Tengah Selatan (dok.pri) Pada rumput hijau yang luas dengan kontur berbukit. Tumbuhan berumur ratusan tahun masih kokoh berdiri. Sapi dan kuda berkeliaran kesana kemari untuk mencari rumput yang segar. Diantara ranting-ranting pohon, kicau burung bersahutan. Akhirnya semua pelan-pelan tertutupi halimun tipis Gunung Mutis. Gunung Mutis berjarak sekitar 40Km sisi utara Kota SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur adalah titik tertinggi di Pulau Timor. Perjalan kesana, teringat negeri para higlander di benua eropa. Pohon-pohon dengan diameter 2 pelukan manusia kokoh berdiri. Lumut janggut (Usnea barbabata) menggelayut mengikuti arah angin. 13765330282114426048 13765330282114426048 Hutan bonsai, begitu kata orang untuk menyebut bentuk pepohonan berusia ratusan tahun (dok.pri). Hutan bonsai, begitu masyarakat sekitar menyebut untuk kawasan hutan di Gunung Mutis. Eucalyptus alba atau Minyak Kayu Putih mendominasi di hutan ini. Kayu dengan warna kulit putih begitu kontras dengan hijaunya rerumputan. Kawasan yang dikelola perhutani masih sangat terjaga keasriannya. Sepertinya tak ada tangan jahil yang mencoba mengusik apa yang ada disana. Hanya sapi dan kuda saja yang dilepasliarkan untuk mencari makan setiap harinya. 13765330901622726638 13765330901622726638 Akses menuju kawasan hutan Gunung Mutis sangat mudah, karena akses jalan sudah ada. Beberapa penduduk memanfaatkan kekayaan hutan untuk mendapatkan kayu bakar (dok.pri). Akses menuju Gunung Mutis, sangat mudah karena akses jalan sudah ada. Jika dari Kupang langsung menuju SoE ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan yang berjarak 100Km dengan waktu tempuh 2 jam. Dari SoE langsung menuju Kecamatan Molo lalu dilanjutkan menuju Desa Fatumnasi dengan jarak temouh sekitar 40Km selama 2,5jam. Hutan Ampupu, sebutan lain untuk kayu putih. Gunung setinggi 2427mdpl sangat eksostis pemandangannya. Dari KM12, yakni sekitar 4Km dari Desa Binau di Molo Utara menjadi titik yang indah untuk mengamati GUnung Mutis dari kejauhan. Bukit menghijau dengan lembah yang bergelombang menambah pesona pulau timor. 13765331561424649468 13765331561424649468 Sapi dan kuda di lepas liarkan untuk mencari makan sendiri di padang rumput. Sebuah pemandangan yang jarang kita dapatkan di daerah lain. Mirip negara-negara Eropa, tetapi ini Indonesia (dok.pri). Masuk di desa Fatumnasi, akan langsung berhadapan dengan pohon-pohon besar di sisi kanan kiri jalan. Acapakali akan berpapasan dengan penduduk lokal yang mencari kayu bakar dari sisi pohon yang telah mengering. Hutan yang lebat tak seperti hutan kebanyakan yang penuh semak belukar. Hutan disini mirip taman atau kebun raya. Hampara rumput yang mirip karpet hijau dengan beberapa sisi tertanam pohon Ampupu dengan batang berukuran besar. Hela nafas memenuhi paru-paru saat melihat salah satu bukit yang di pangkas. Ini adalah gunung marmer, begitu masyarakat menyebutnya. Benar saja, dibalik padang rumput dan hutan ampupu, tersimpat batu putih nan menawan. Dibawah kaki ini berdiri terdapat marmer sebesar gunung yang siap untuk di gali dan potong-potong. Salah satu ancaman dan potensi kerusakan untuk taman eden di Pulau Timor. 13765332341673724436 13765332341673724436 Halimun sudah turun di sela-sela pepohonan. Sunyi dan senyap, terasa saat melintas di tengah belantara hutan. (dok.pri) Waktupun beranjak dan kabut tebal sudah menghadang. Lambaian lumut-lumut berusia puluhan tahun memberi salam perpisahan. Kuda-kuda yang sedari tadi merumput satu persatu menghilang dari pandangan. Suara lonceng yang dipasang di leher sapi pelan-pelang menghilang dari balik pepohonan. Gunung Mutis, titik tertinggi nan eksotis di Timor.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhave/gunung-mutis-pesona-eropa-di-indonesia_552ab9d0f17e612b37d623a7
  Gunung Mutis di saksikan dari kilo 12. Salah satu titik pengamatan yang strategis untuk menikmati pesona alam di Kabupaten Timor Tengah Selatan (dok.pri) Pada rumput hijau yang luas dengan kontur berbukit. Tumbuhan berumur ratusan tahun masih kokoh berdiri. Sapi dan kuda berkeliaran kesana kemari untuk mencari rumput yang segar. Diantara ranting-ranting pohon, kicau burung bersahutan. Akhirnya semua pelan-pelan tertutupi halimun tipis Gunung Mutis. Gunung Mutis berjarak sekitar 40Km sisi utara Kota SoE di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur adalah titik tertinggi di Pulau Timor. Perjalan kesana, teringat negeri para higlander di benua eropa. Pohon-pohon dengan diameter 2 pelukan manusia kokoh berdiri. Lumut janggut (Usnea barbabata) menggelayut mengikuti arah angin. 13765330282114426048 13765330282114426048 Hutan bonsai, begitu kata orang untuk menyebut bentuk pepohonan berusia ratusan tahun (dok.pri). Hutan bonsai, begitu masyarakat sekitar menyebut untuk kawasan hutan di Gunung Mutis. Eucalyptus alba atau Minyak Kayu Putih mendominasi di hutan ini. Kayu dengan warna kulit putih begitu kontras dengan hijaunya rerumputan. Kawasan yang dikelola perhutani masih sangat terjaga keasriannya. Sepertinya tak ada tangan jahil yang mencoba mengusik apa yang ada disana. Hanya sapi dan kuda saja yang dilepasliarkan untuk mencari makan setiap harinya. 13765330901622726638 13765330901622726638 Akses menuju kawasan hutan Gunung Mutis sangat mudah, karena akses jalan sudah ada. Beberapa penduduk memanfaatkan kekayaan hutan untuk mendapatkan kayu bakar (dok.pri). Akses menuju Gunung Mutis, sangat mudah karena akses jalan sudah ada. Jika dari Kupang langsung menuju SoE ibu kota kabupaten Timor Tengah Selatan yang berjarak 100Km dengan waktu tempuh 2 jam. Dari SoE langsung menuju Kecamatan Molo lalu dilanjutkan menuju Desa Fatumnasi dengan jarak temouh sekitar 40Km selama 2,5jam. Hutan Ampupu, sebutan lain untuk kayu putih. Gunung setinggi 2427mdpl sangat eksostis pemandangannya. Dari KM12, yakni sekitar 4Km dari Desa Binau di Molo Utara menjadi titik yang indah untuk mengamati GUnung Mutis dari kejauhan. Bukit menghijau dengan lembah yang bergelombang menambah pesona pulau timor. 13765331561424649468 13765331561424649468 Sapi dan kuda di lepas liarkan untuk mencari makan sendiri di padang rumput. Sebuah pemandangan yang jarang kita dapatkan di daerah lain. Mirip negara-negara Eropa, tetapi ini Indonesia (dok.pri). Masuk di desa Fatumnasi, akan langsung berhadapan dengan pohon-pohon besar di sisi kanan kiri jalan. Acapakali akan berpapasan dengan penduduk lokal yang mencari kayu bakar dari sisi pohon yang telah mengering. Hutan yang lebat tak seperti hutan kebanyakan yang penuh semak belukar. Hutan disini mirip taman atau kebun raya. Hampara rumput yang mirip karpet hijau dengan beberapa sisi tertanam pohon Ampupu dengan batang berukuran besar. Hela nafas memenuhi paru-paru saat melihat salah satu bukit yang di pangkas. Ini adalah gunung marmer, begitu masyarakat menyebutnya. Benar saja, dibalik padang rumput dan hutan ampupu, tersimpat batu putih nan menawan. Dibawah kaki ini berdiri terdapat marmer sebesar gunung yang siap untuk di gali dan potong-potong. Salah satu ancaman dan potensi kerusakan untuk taman eden di Pulau Timor. 13765332341673724436 13765332341673724436 Halimun sudah turun di sela-sela pepohonan. Sunyi dan senyap, terasa saat melintas di tengah belantara hutan. (dok.pri) Waktupun beranjak dan kabut tebal sudah menghadang. Lambaian lumut-lumut berusia puluhan tahun memberi salam perpisahan. Kuda-kuda yang sedari tadi merumput satu persatu menghilang dari pandangan. Suara lonceng yang dipasang di leher sapi pelan-pelang menghilang dari balik pepohonan. Gunung Mutis, titik tertinggi nan eksotis di Timor.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhave/gunung-mutis-pesona-eropa-di-indonesia_552ab9d0f17e612b37d623a7


Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dhave/gunung-mutis-pesona-eropa-di-indonesia_552ab9d0f17e612b37d623a7
Sumber: nttprov.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you have visited