- Anak – anak Israel merasa terusik dengan adanya reaksi masyarakat dunia yang berlebihan terhadap pidato presiden America Serikat Donald Trump yang menegaskan kembali bahwa Jerusalem merupakan ibu kota abadi Israel. Padahal tanpa adanya pidato Trump itupun, Jerusalem pada dasarnya sudah menjadi ibu kota Israel sejak lebih dari 3.000 tahun silam.
- Tetapi untuk menanggapi reaksi keliru yang di sertai dengan aksi demo bahkan hingga sidang darurat di DK PBB tersebut, anak – anak Israel menantang seluruh dunia lewat forum PBB untuk menunjukkan bukti – bukti sebagai argumen masing – masing. Ternyata setelah mendengar tantangan tersebut, semua perwakilan dunia di PBB terdiam dan bungkam seribu bahasa. Sebab mereka tidak mampu menunjukkan bukti apa – apa untuk memperkuat dalih penolakan tersebut.
1. Jerusalem Merupakan Pusat Pemerintahan Israel Di bawah Kepemimpinan Raja Daud
Tertulis dalam kitab 1 Raja – raja 2 : 11, bunyinya : “Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.”
2. Pemerintahan Raja Daud atas Israel Di teruskan Oleh Anaknya, yaitu : Salomo, Dan Tetap Berpusat Di Jerusalem.
1 Raja – raja 11 : 42 berbunyi seperti berikut : “Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun.”
1 Raja – raja 14 : 21 berbunyi : “Adapun Rehabeam, anak Salomo, ia memerintah di Yehuda. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang di pilih TUHAN dari segala suku Israel untuk membuat nama – Nya tinggal di sana.
Nah, ayat ini menambah deret panjang lamanya pemerintahan Israel yang berpusat atau beribu kota di Jerusalem. Di bawah kepemimpinan Raja Daud 40 tahun di tambah Salomo 40 tahun di tambah Rehabeam 17 tahun, totalnya sudah ada 97 tahun. Apakah berhenti sampai di situ saja? Tentu tidak. Masih ada banyak ayat lain yang membuktikan Jerusalem sebagi ibukota abadi Israel sejak dahulu kala, sejak zaman purba kala.
1 Tawarikh 23 : 25 berbunyi : “Sebab Daud telah berkata : ” TUHAN, Allah Israel, telah mengaruniakan keamanan kepada umat – Nya, dan Ia diam di Yerusalem sampai selama – lamanya.”
4. Yerusalem Sebagai Pusat Pangkalan Militer Israel.
1 Tawarikh 28 : 1 berbunyi : “Daud mengumpulkan di Yerusalem segala pembesar Israel, yakni para kepala suku, para pemimpin rombongan orang – orang yang melayani raja, para kepala pasukan seribu dan kepala pasukan seratus, serta para kepala harta benda dan ternak kepunyaan raja dan anak – anaknya; bersama – sama mereka juga para pegawai istana dan para perwira dan semua pahlawan yang gagah perkasa.”
5. Jerusalem Sebagai Kota Suci Dan Pusat Peribadatan Israel.
2 Tawarikh 5 : 2 berbunyi : “Pada waktu itu Salomo menyuruh para tua – tua Israel dan semua kepala suku, para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.”
6. Tuhan Sendiri Yang Menetapkan Jerusalem Sebagai Pusat Dan Kota Suci Israel
2 Tawarikh 6 : 6 berbunyi : “Tetapi kemudian Aku memilih Yerusalem sebagai tempat kediaman nama – Ku dan memilih Daud untuk berkuasa atas umat – Ku Israel.”
7. Jerusalem Sebagai Pusat Penyembahan Israel Sejak Zaman Nenek Moyang Mereka
2 Tawarikh 11 : 16 berbunyi : “Dari segenap suku Israel orang datang ke Yerusalem mengikuti orang – orang Lewi itu, yakni orang yang telah membulatkan hatinya untuk mencari TUHAN Allah Israel; dan mereka datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.”
Masih sangat banyak ayat – ayat Alkitab lainnya yang menunjukkan bagaimana Tuhan sendiri yang menetapkan Jerusalem sebagai ibukota Israel sekaligus menjadi kota suci. Bahkan juga di jelaskan bahwa Jerusalem adalah pusat militer Israel sejak zaman purba kala jauh sebelum manusia di bumi ini mengenal agama – agama seperti yang kita lihat sekarang. Setelah mendengar pembacaan semua ayat itu, semua delegasi tiap – tiap negara di PBB saat itu menjadi tertunduk malu dan tidak mampu menyangkalnya. Bahkan sebagian utusan yang hadir tampak menangis dengan haru karena menyadari kesalahannya selama ini bertindak keliru terhadap Israel dengan membencinya tanpa mengetahui fakta sejarah tentang hubungannya dengan Jerusalem yang sangat begitu erat sejak sekian lama dan bahkan tercatat dalam kitab suci. Kesadaran itupula yang dengan seketika bisa meredam semua gejolak yang sempat timbul di saat adanya pidato Trump soal Jerusalem. Kini seluruh dunia tersadar bahwa Jerusalem memang terbukti sudah menjadi ibukota Israel sejak lebih dari 3.000 tahun silam bukan sejak adanya pidato Trump saja. Dan semuanya tertulis dengan amat jelas dalam kitab suci Alkitab. Mereka juga menyadari, bahwa menolak fakta itu sama saja dengan menolak firman Tuhan dan kitab para nabi yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you have visited