Sabtu, 30 November 2024

KODE ETIK DAN PROFESIONALISME PENGINNJIL

Disusun Oleh: James Deogens Nenobais Daftar Isi Daftar Isi i Kata Pengantar ii Bab 1 - Pendahuluan 3 1. Latar Belakang 4 2. Peranan Penginjil 4 Bab 2 - Etika dan Profesionalisme Penginjil 6 Bab 3 - Kesimpulan 11 Daftar Pustaka 13 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan baik yang berjudul Kode Etik dan Profesionalisme Penginjil . Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih pertama-tama kepada Dr. Maria Titik Windarti, M.Pdk sebagai dosen pengampu yang telah memberikan kepercayaan untuk mengerjakan tugas ini dan juga memberikan panduan lewat perkuliahan yang telah dilaksanakan kepada penulis. Penulis juga berterima kasih kepada beberapa narasumber yang telah menuangkan ide dan gagasannya dalam buku dan artikel yang sangat menolong penulis dalam mengerjakan makalah ini. Dari sanalah semua kesuksesan itu berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap bebas dari kekurangan dan kesalahan. Akhir kata semoga Makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis siap menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan berlimpah terima kasih. Tuhan Yesus memberkati. Morowali, 29 November 2024 Penulis Bab 1 - Pendahuluan Beritakanlah kabar baik atau injil kepada semua suku dan bangsa, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya. 2 Timotius 4:2 Mengapa Kode Etik dan Profesionalisme Penginjil harus ada? Karena Penginjilan adalah suatu tugas atau pekerjaan yang dikerjakan oleh seseorang yang menerima panggilan. Oleh sebab itu, seorang penginjil yang melakukan tugas penginjilan harus memiliki Etika dan Profesionalisme dalam bekeja. Sebelum melangkah lebih jauh penulis mendevinisikan apa itu Kode Etik, Profesionalisme, dan Penginjil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kode Etik adalah Norma dan asas yang diterima oleh organisisai atau kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku. Jadi, Kode Etik itu dapat digambarkan sebagai suatu pedoman atau panduan atau arahan dalam bertingkah laku. Profesionalisme berasal dari kata dasar “profesi” yang berarti suatu pekerjaan yang dilandasi pendidikan, keahlian, atau keterampilan tertentu. Sedangkan profesionalisme dalam KBBI berarti mutu, kualistas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Jadi, profesionalisme itu adalah seseorang yang memiliki mutu, kualitas, keterampil, dan keahlian tertentu dalam bekerja atau melakukan suatu tugas. Penginjil berasal dari akar kata Injil. Dalam Kamus Alkitab dan dalam Alkitab Terjemahan Baru kata Injil berarti kabar gembira, berita baik, kabar sukacita. Sedangkan Penginjilan dalam KBBI berarti orang yang menyebarkan ajaran Injil, atau dapat diartikan Penginjil adalah orang yang membawa kabar sukacita atau berita gembira kepada orang yang belum mengetahui kabar atau berita tersebut. Apa itu Kode Etik dan Profesionalisme Penginjil? Jadi, penulis mengartikan Kode Etik dan Profesionalisme Penginjil adalah norma dan nilai-nilai kebenaran yang menjadi landasan berperilaku bagi seorang penginjil yang memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan strategi dalam menyebarkan kabar baik (Injil). Oleh sebab itu, seorang penginjil harus hidup dalam kebenaran dan menghidupi kebenaran itu atau seorang penginjil harus menjadi suratan yang terbuka. 1.Latar Belakang Penginjilan merupakan amanat agung yang diperintahkan oleh Yesus bagi semua pengikut-Nya. Seperti yang tertulis dalam Matius 28:19-20 “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Inilah yang menjadi latar belakang lahirnya penginjilan. Perintah ini pertama-tama dilakukan oleh Para Rasul setelah peristiwa Pentakosta. Pada saat itu mereka semua dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus. Lalu dengan berani mereka pergi mengabarkan kabar baik atau kabar gembira atau kabar sukacita kepada berbagai orang yang berada di kota-kota, kampung-kampung, dan sampai kepada bangsa-bangsa lain. Dan bahkan sampai hari inipun tugas penginjilan menjadi tugas pokok bagi setiap murid Kristus. Penginjilan masih dilakukan oleh para pengikut Kristus sampai dengan saat ini. Para Rasullah yang menjadi Penginjil pertama. Penginjilan sudah menjadi suatu profesi bagi setiap murid Kristus. Oleh karena itu, seorang penginjil sejati harus melakukan tugas penginjilan dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Terlebih perlu diketahui bahwa penginjilan adalah tugas yang sangat mulia. Karena penginjil mendapatkan sebuah kehormatan dan kepercayaan yang luar biasa dari Allah pencipta alam semesta. 2. Peranan Penginjil Seorang Penginjil memiliki peranan yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadapat kedatangan Yesus Kristus untuk kali keduanya. Dalam injil Matius 24:14 mengatakan “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya." Yesus telah mengatakan bahwa Ia tidak akan datang untuk kedua kalinya apabila kabar baik atau injil itu belum sampai kepada bangsa-bangsa di seluruh bumi. Dari firman di atas dapat dikatakan bahwa jika tidak ada penginjil maka Yesus tidak akan datang. Jadi, injil hanya akan terdengar sampai ke seluruh bumi apabila ada penginjil yang mau pergi. Disini penginjil memiliki peranan yang sangat penting dan bahkan sangat mulia. Semua penginjil akan dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus seperti yang dialami oleh para rasul di loteng Yerusalem 2000 tahun yang lalu. Penginjil digerakan oleh kekuatan yang dasyat dari Roh Kudus yang berdiam dalam diri seorang penginjil sehingga ia dengan berani ia pergi mengabarkan kabar sukacita atau kabar gembira itu kepada suku-suku bangsa. Jadi, penginjil dibutuhkan oleh Allah untuk mempercepat kedatangan Yesus Kristus. Penginjil dipilih oleh Allah dan dimurnikan sedemiakian rupa sehingga penginjil tersebut layak untuk menjadi saksi Kristus. Dengan kata lain Allah membutuhkan seorang penginjil yang memiliki nilai moral dan etika yang baik serta memiliki profesionalisme dalam bekerja. Bab 2 - Etika dan Profesionalisme Penginjil Kode Etik dan Profesionalisme Penginjil adalah norma dan nilai-nilai kebenaran yang menjadi landasan berperilaku bagi seorang penginjil yang memiliki pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan strategi dalam menyebarkan kabar baik (Injil). Penulis kembali menuliskan apa itu kode etik dan profesionalisme penginjil karena ini menjadi bagian yang sangat penting untuk menjadi seorang saksi Kristus atau dapat kita sebut sebagai penginjil. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Timotius 4:12 Ayat firman Tuhan di atas adalah nasehat Paulus kepada Timotius yang merupakan anak rohaninya. Paulus memberikan standar hidup kepada Timotius. Nasehat ini penulis sebutnya sebagai standar etika bagi seorang penginjil. Seorang penginjil harus memiliki nilai moral yang baik. Baik secara perkataan, tingkah laku, dalam hal kasih, dalam kesetian, juga dalam kekudusan dan kesucian hidup. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. 2 Timotius 2:4 Selain kode etik, profesionalisme juga sangat dibutuhkan dalam penginjilan. Seorang penginjil juga perlu profesional dalam menjalankan setiap tugasnya. Kembali lagi penulis mengutip ayat firman Tuhan yang menjadi kebenaran dan landasan dalam bekerja. Dalam Kolose 3:23-24 “Apa saja yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, sebab kamu tahu bahwa dari Tuhan kamu akan menerima warisan sebagai upahmu. Kristus Tuhanlah yang sedang kamu layani.” Paulus menuliskan ini sebagai standar untuk seorang hamba yang mau bekerja. Seorang hamba harus bekerja dengan segenap hati dan segenap kekuatan atau all out. Sedangkan dalam Matius 5:41 “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” Firman ini memberikan contoh seorang pekerja yang bekerja dengan profesesional akan melakukan lebih dari yang diminta. Dengan demikian, penulis merumuskan beberapa nilai etika dan profesionalisme bagi seorang penginjil. Nilai-nilai ini penulis membuatnya dalam sebuah akronim supaya mudah diingat, yaitu “SIAP”. Kata ini tidak asing bagi kita dan sangat familiar. Dalam KBBI kata “SIAP” memiliki arti sudah bersedia. Penulis menjabarknya kata “SIAP” sebagai berikut: Spirit of excellent Integritas Akuntabilitas Profesionalisme 1.Spirit of excellent Spirit of excellent merupakan sikap yang dilakukan dengan totalitas, menyajikan yang terbaik, dan selalu berusaha untuk memberikan hasil di atas standar yang ditetapkan. Seperti yang dikatakan dalam Matius 5:41 bahwa seorang yang penginjil atau seorang hamba harus melakukan tugasnya lebih dari yang diminta atau yang diperintahkan. Kata spirit juga berarti roh. Dalam diri kita ada Roh Allah atau Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita. Jadi, artinya untuk mempraktekan nilai spirit of excellent ini sesroang harus memiliki Roh Allah. Berikut ini beberapa poin penting yang menjadi bagian dari spirit of excellent yang harus di miliki oleh seorang penginjil: Memiliki roh yang baru (lahir baru) Memiliki gaya hidup budaya Kerajaan Allah Mampu mempersiapkan dan menyajikan yang terbaik Siap memberi lebih dari yang diminta Selalu siap sedia saat ada perintah Bersedia melakukan sesuatu dengan benar Rela berkorban Kuat dan tangguh dalam bekerja 2.Integritas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki poteinsi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan atau kejujuran. Jadi, integritas dapat diartikan sebagai kesatuan ucapan, pikiran, dan tindakan yang sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Matius 5:37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” Ayat firman Tuhan di atas menjadi landasan kebenaran dalam integritas yang harus dihidupi dan lakukan sebagai gaya hidup. Integritas sangat dibutuhkan oleh semua pengikut Kristus. Seorang penginjil harus memiliki gaya hidup Kerajaan Allah, yaitu: Jujur Disiplin Adil Berani Mandiri Nilai-nilai di atas merupakan penjabaran dari integeritas. Dan akan sangat baik apabila penginjil telah memiliki dan telah mempraktekan serta menghidupi setiap nilai yang ada. 3.Akuntabilitas Akuntabilitas adalah tindakan mempertanggungjawabkan amanat atau tugas yang telah dipercayakan. Dalam Alkitab ada perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30). Dalam kisah itu ada seorang tuan yang ingin berpergian ke luar negeri tapi ia memiliki harta (talenta). Dalam kisah itu tuan tersebut mempercayakan talenta-telenta itu kepada tiga orang hambanya. Ada yang mendapat satu talenta, dua talenta, dan lima talenta. Hamba yang menerima dua dan lima talenta menjaga dan mengembangkan talenta miliknya itu sehingga memperoleh keuntungan berlipat ganda. Sedangkan hamba yang menerima satu talenta ia pergi dan menguburkan talenta tersebut di dalam tanah. Dan akhirnya pulanglah tuan dari ketiga hamba ini. Dan setiap mereka dimempertanggungjawabkan telenta yang telah diterima. Hamba yang menerima dua talenta dan lima talenta mendapat pujian dan penghargaan karena mereka behasil mempertanggungjawabkan talenta tersebut. Sedangkan hamba yang menerima satu talenta dihukum. Dari kisah cerita di atas menggambarkan tentang akuntabilitas bagaimana setiap hamba harus mempertanggungjawabkan dan mengelola talenta yang telah dipercayakan. Dan dari kisah ini pula ada beberapa nilai yang harus dimiliki oleh seorang penginjil: Mampu melaksanakan tugas dengan baik Dapat dipercaya Dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dipercayakan Memiliki kemampuan untuk mengelola 4.Profesionalisme Kata profesionalisme berasal dari akar kata profesi. Arti kata profesionalisme dalam KBBI adalah kualitas atau kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas dengan bidang yang ditekuni. Meskipun terdapat perbedaan yang jelas antara penginjil dengan profesi-profesi seperti dokter, ahli hukum, guru, dls. Tapi sifat profesionalnya harus tetap diterapkan dan seharusnya para penginjil seharusnya yang menjadi contoh dalam bekerja secara profesioanal. Camenisch berpendapat bahwa rohaniwan (penginjil) termasuk dalam kategori profesional. Konsekuensinya, pendekatan etika profesi dapat digunakan untuk mempelajari persoalan moral dan kualitas rohaniwan (1991: 131). Joe E. Trull dan James E. Carter (2004: 25-29) juga sepakat untuk menganggap rohaniwan sebagai sebuah profesi. Jadi, apabila penginjilan dikategorikan sebagai profesi sudah seharusnya seorang penginjil memiliki nilai-nilai profesionalisme dalam bekerja. Seperti yang dikatakan di atas bahwa seorang penginjil seharusnyalah yang menjadi contoh dan teladan bagi mereka yang bekerja dunia sekuler. Hal ini disebabkan karena seorang penginjil memiliki standar hidup yang lebih baik. Penginjil memiliki kebenaran sejati dalam dirinya, yaitu firman Tuhan. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. 1 Korintus 9:26 Penulis mengutip ayat ini sebagai dasar sifat profesionalisme bagi seorang penginjil. Karena seorang penginjil harus memiliki kemampuan, tujuan, dan strategi yang benar dalam menginjil. Dari ayat di atas penulis menemukan beberapa nilai atau standar untuk seorang penginjil yang profesional antara lain: Memiliki kemampuan dan keahlian Memiliki strategi dalam bekerja Mampu mengatur dan memaksimalkan waktu dengan baik Bekerja dengan penuh tanggung jawab Memiliki penguasaan diri yang baik Sopan santun dalam berbusana, bersikap, dan bertutur kata Memiliki kemampuan dalam berorganisasi Dapat bekerja sama dengan tim dan menjaga hubungan yang harmonis antarsesama. Bab 3 - Kesimpulan Penginjil merupakan profesi dan panggilan hidup bagi semua orang percaya yang mengakui Yesus sebagai satu-satunya Tuhan, juru selamat, dan menjadikan-Nya sebagai penguasa tunggal dalam kehidupannya. Karena panggilan adalah profesi, maka dari pada itu seorang penginjil perlu dan harus memiliki kode etik dan profesionalisme yang baik dalam menjalan tugas sebagai seorang penginjil. Penginjil harus memiliki kode etik yang baik. Penginjil memiliki nilai atau norma kehidupan yang lebih benar dan baik. Karena kode etik tersebut berasal dari kebenaran atau firman Allah yang merupakan sumber segala kebenaran. Seorang penginjil harus membaca firman Tuhan yang ada dalam alkitab. Bukan hanya membacanya saja tapi harus direnungkan, dilakukan, dan bahkan harus dijadikan sebagai gaya hidup. Oleh sebab itu, penulis menekankan bahwa seharusnya seorang penginjil memiliki etika dan moral yang lebih baik dari mereka yang belum mengenal kebenaran. Seorang penginjil adalah pembawa berita sukacita yang juga merupakan sumber kebenaran. Selain memiliki etika dan moral yang baik seorang penginjil juga perlu memiliki sikap profesioanalisme. Matius 5:41, 1 Korintus 9:26, Kolose 3:23 dan masih banyak ayat firman Tuhan yang menunjukan tentang profesinalisme. Paulus menuliskan tentang sifat profesionalisme yang ia lakukan dalam, 1 Korintus 15:9-10. Dalam ayat tersebut Paulus mengatakan sekalipun ia adalah yang paling hina dari semua rasul. Tapi sebaliknya ia adalah yang paling giat dan bekerja lebih keras. Sikap profesionalisme inilah yang harus dimiliki oleh setiap penginjil atau misionalis atau utusan Allah. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum. Amsal 29:18 Penginjil yang memiliki kode etik dan profesionalisme dalam bekerja hidupnya bagaikan setetes embun yang menyegarkan jiwa yang dahaga. Penginjil adalah suratan yang terbuka yang perlu diketahui atau dapat dilihat atau dibaca oleh orang yang belum percaya kepada Kristus. Jadi, dengan adanya kode etik dan profesionalisme ini seorang penginjil dapat ditolong untuk bekerja dengan lebih baik. Sehingga dengan demikian apa yang menjadi tujuan dari penginjil dapat tercapai. Diakhir dari penulisan karya ini penulis sekali lagi mengucapakan banyak terima kasih bagi semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung maupun yang tidak langsung dengan menyediakan beberapa panduan yang ada di dalam beberapa buku dan beberapa website. Penulis akan merasa sangat senang apabila ada kritik dan saran yang terbaik dari pembaca pada umumnya. Kritik dan saran pembaca akan menolong penulis dalam memperbaiki karya tulis ini dan karya-karya tulis lainnya. Pembaca dapat memberikan kritik dan saran melalui email ini, jamesdeogensnenobais@gamil.com atau melalui blogger dengan nama Nenobaisblogspot.com. Tuhan Yesus memberkati kita semua Daftar Pustaka Etika dan Misi Integral - http://www.micahnetwork.org Alkitab Terjemahan Baru penerbit LAI. Camenisch, Paul F. 1991. ‘Clergy ethics and the professional ethics model. Trull, Joe E. dan Carter, James E. 2004. Ministrial Ethics: Moral Formation for Church Leaders. Grand Rapids: Baker Academic.

Minggu, 07 Juli 2024

R. Soeprapto - Bapak Kejaksaan

Bapak Kejaksaan Republik Indonesia itulah nama yang diberikan kepada Soprapto. Karena keberanaian dan ketegasannya dalam memutuskan setiap perkara yang ia tangani. Ia tak segan-segan dan tak pandang bulu dalam memutuskan setiap perkara. Baginya tidak ada imunitas dalam hukum. “Demi Keadilan, Perkara Apa Pun Wajib Diputuskan Secara Bijak, Pihak Yang Bersalah Wajib Dihukum Setimpal” Slogan di atas ini terbukti keteika beberapa pejabat dan menteri yang diseret ke pengadilan, bahkan anaknya sendiri (Sus) yang tidak sengaja menendang bola sehingga mengakibatkan kecelakaan pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Soeprapto adalah pribadi yang bersih hukum dan memiliki pendirian yang kuat serta tak mudah dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Karena ketegasannya dalam mengatasi hukum, banyak cara dilakukan oleh setiap mereka sedang berperkara untuk menyuapnya sehingga perkara mereka diringkan atau dimenangkan. Sylvia yang merupakan putrinya tak tahu menahu mendapatkan sebuah paket yang berisi dua gelang emas dari Pakistan. Dalam pikiran Sylvia ini adalah sebuah hadiah yang luar biasa dan ia sangat bahagia. Tetap hal ini tidak mendatangkan kebahagian bagi Ayahnya, setelah Ayahnya tahu Sylvia diminta untuk mengembalikan paket tersebut. Sylvia penuh kebingunagan karena ia tidak tahu siapa orangnya dan dimana alamatnya, berkat bantuan ajudan sang Ayah, akhirnya paket tersbut dikembalikan pada pemiliknya. Titus 1:13 b. “Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,” Untuk menjadi seorang yang bersih dan sehat dalam hal hukum, kita perlu dilatih dan diajar dalam hukum. Hal inilah yang dilakukan oleh, Soeprapto dalam mendidik anak-anaknya dan juga setiap mereka yang sedang berurusan hukum dengannya. Seperti yang dikatakan dalam firman Tuhan untuk sehat iman kita perlu ditegur. Kita butuh seorang mentor yang tahu tentang kebenaran sehingga kita dapat dibimbing dalam kebenaran tersebut. Sumber: Orange for Intergrity Juice Gambar : historia

Kamis, 04 Juli 2024

Sjafruddin Prawiranegara - Sang Presiden Yang Terlupakan

Malu itu bila mengambil milik orang lain atau mengambil uang negara” Ungkapan di atas merupakan prinsip hidup dari keluarga Sjafruddin Prawiranegara. Safruddin lahir di Serang, Banten, pada 28 Februari 1911. Prawiranegara lahir dari keluarga yang berpendidikan, Ayahnya adalah seorang jaksa. Oleh karena itu, ia pun sejak mudah sudah mendapatkan pendidikan. 1931 ia masuk pendidikan di Algemeene Middlebare School (AMS) sesudah lulus, ia melanjutkan pendidikan di Rechtshogescholl dan Sjafruddin meraih gelar Meeste in de Rechten (Mr). Sjafruddin Prawiranegara menyelesaikan studinya, lalu menjadi pegawai di salah satu radio swasta, kemudian ia menjadi petugas di Departemen Keuangan, baik pada zaman penjajahan Belanda maupun Jepang. Sesudah merdeka Sjafruddin Prawiranegara sempat menjabat menteri keuangan, perdana menteri, wakil perdana menteri, dan Guberbur Bank Indonesia. Sjafruddin pernah menjabat sebagai Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) kurang lebih 1 tahun. Prawiranegara dikenal sebagai sosok yang amanah yang memegang teguh kesetiaan kepada negaranya. Saking setianya, rahasia negara tidak pernah ia ceritakan pada siapa pun termasuk kepada istrinya. Ungkapan “Tertusuk gunting sang suami” ini dialami oleh istri Sjafruddin atas kebijakan yang telah dibuat olehnya. Karena kecintaan dan kesetiaannya terhadap Indonesia ia merelakan setengah dari gajinya untuk dipotong dan diberikan kepada negara. Tengku Halimah adalah istri dari seorang pejabat negara, ia tidak pernah menikmati fasilitas yang seperti biasanya dinikmati oleh para istri pejabat. ia harus menjual sukun goreng untuk memenuhi keperluan dalam rumah tangga mereka, karena hal inilah ada istilah “Sukun Goreng Ibu Presiden”. Kesederhanaan dalam keluarga Sjafruddin menginspirasi setiap warga negara untuk hidup mencukupkan diri dengan apa yang ada. Sebagai pejabat negara tidak perlu menggunakan hak jabatan untuk memperoleh fasilitas negara. Hidup dalam kemandirian, kesederhanaan, dan selalu mensyukuri setiap keadaan menjadi kekuatan untuk tetap hidup dalam kehendak Tuhan. 1 Timotius 6:6-8 TSI Tetapi secara rohani kita sungguh mendapatkan kekayaan besar —  kalau kita merasa puas dengan apa yang kita miliki dan tetap hidup sesuai dengan kehendak Allah. Memang kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini ketika kita lahir. Dan harta apa pun tidak kita bawa ketika kita meninggal dunia. Jadi kalau sudah ada makanan dan pakaian, cukupkanlah diri kita dengan itu. Sumber: Orange for Intergrity Juice Gambar : kompas.com

Kamis, 25 Mei 2023

Kitab Yesaya

Bab 1

Pendahaluan dan Latar Belakang

Kitab Yesaya merupakan miniatur dari Alkitab, karena memiliki 66 pasal, yang terdiri dari 39 pasal yang menekankan kebenaran, kekudusan, dan penghakiman memiliki hubungan dengan Perjanjian Lama. Sedangkan 27 pasal membahas tentang kemuliaan Allah yang luar biasa dan tetang keselamatan bagi umat manusia.. Dan ke-27 pasal ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Perjanjia Baru. Dan kitab ini ditulis sejak ekspansi pemerintahan Asyur dan kemunduruan Israel

Yesaya adalah anak dari Amos (bukan nabi Amos). Arti dari nama Yesaya adalah Yeshu’yahu bentuk singkat dari Yeshaiah, yang dalam bahasa Ibrani berarti ‘Allah keselamatan’ atau ‘Tuhan menyelamatkan’. Selain arti namanya, yang berarti Allah keselamatan, Yesaya juga mendapat kasih karunia dari Allah dan mendapat penglihatan dari Roh Kudus tentang Mesias yang akan datang sebagai juruselamat yang akan mengalami penderitaan yang begitu sadis lalu mati di salib. Pengorbonan Mesias ini adalah untuk penghapusan dosa sekaligus menyediakan keselamatan dan pengharapan bagi bangsa Yahudi dan bangsa-bangsa lain (kafir) yang percaya kepada-Nya.

Kitab Yesaya sering disebut sebagai pangerannya para nabi. Mengapa ia disebut sebagai pangeran para nabi? Karena nubuatan-nubutannya tentang Mesias sangat jelas sekali. Disamping itu juga, Yesaya memiliki kecakapan yang luar biasa dan pengetahuan yang sangat luas tentang dunia. Dijamannya Yesaya memiliki hubungan yang sangat baik dengan pihak istana senghingga ia dengan mudah masuk dan keluar istana.

Pelayanan nabi Yesaya terjadi saat kerjaan Israel terpecah menjadi dua bagian yaitu Kerajaan utara, disebut sebagai "Israel," "Samaria," atau "Efraim," meliputi sepuluh suku Israel. Kerajaan selatan, yang biasanya disebut "Yehuda" dengan ibu kota Yerusalem, terdiri atas suku Yehuda dan Benyamin. Kedua kerajaan ini telah berpaling dari Allah dan hukum-Nya kepada bangsa-bangsa asing dengan dewa-dewa palsu mereka untuk membebaskan mereka dari musuh. Kerajaan utara dikalahkan dan dimusnahkan oleh Asyur pada tahun 722 SM. Yesaya mengingatkan Yehuda bahwa mereka juga akan dibinasakan karena dosa dan kemurtadan mereka (Yes 39:6). Nabi Yesaya diutus Allah untuk melayani kedua kerjaaan ini. Nabi Yesaya kemungkinan lahir di Yerusalem. Lalu menikah dan mempunyai seorang putra (Yes 8:3). Yesaya melayani di empat zaman raja, yaitu zaman raja Uzia, zaman raja Yotam, zaman raja Ahas dan zaman raja Hizkia. Ia juga melayani dalam empat periode yang mengalami krisis:

a. Dalam periode krisis (Pasal 2-5) pada tahun 740-734 SM

b. Masa perang antara Siro - Efraim (Pasal 7-9) pada tahun 734-732 SM

c. Pemberontakan terhadap Asyur (Pasal 10-23) pada tahun 713-711 SM

d. Pemberontakan melawan Asyur dan pengepungan Yerusalem

Dan ia melayani selama 40 tahun sebelum ia meninggal. Yesaya meninggal kurang lebih sekitar tahun 680 SM.

 

Bab 2

Tema dan Isi

1. Tema

Kitab Yesaya bertemakan Keselamatan dari Allah, ini disebabkan karena kata keselamatan itu muncul sebanyak 26 kali dalam kitab ini. Dimulai dari pasal 1-39, dan ini menunjukkan kebutuhan manusia yang terbesar adalah keselamatan. Sedangkan pasal 40-66 berbicara ketetapan-ketetapan Allah yang terutama tentang keselamatan dan keselamatan berasal dari Allah bukan dari manusia serta Allah tampil sebagai pemberi hukum yang tertinggi.

Dari tema yang ada kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa tujuan dari kitab ini sebagai reminder akan bahaya dosa dan pentingnya keselamatan. Yesaya dipilih Allah untuk memperingatkan umat-Nya, yakni bangsa Israel untuk hidup kudus dan setia kepada-Nya. Walaupun rusak moral dan tingkah laku bangsa Israel, namun Allah tetap setia terhadap janji-Nya. Sehingga sekalipun Ia murka dan banyak malapetaka diberikan kepada bangsa ini, Ia masih menyisahkan sebagian orang-orang yang masih tetap setia kepada-Nya. 

2. Isi

a. Allah yang Maha Kudus Israel (1:1-12:6)

Yesaya mendapat panggilan dari Allah untuk menjadi seorang nabi pada masa permerintahan Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia. Pada saat kematian raja Uzia (pasal 6), Nabi Yesaya mendapat penglihatan, ia melihat Allah duduk di tempat yang Maha tinggi. Terdengarlah suarapa para serafim berseru "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!". Dari seluruh kitab, Yesaya merupakan kitab yang paling terkenal yang menunjuk kepada "yang kudus dari Israel" (1:3-12:6). Ungkapan ini muncul dua belas kali dalam bagian pertama (pasal 1-4) dan empat belas kali bagian yang kedua (pasal 40-66). Dari pemilihan Allah atas bangsa Israel, Allah memerintahkan kepada bangsa Israel yang merupakan umat pilihan-Nya untuk hidup kudus sebab Ia adalah Allah yang maha kudus "kuduslah kamu sebab Aku kudus (Im.11:44-45).

b. Allah sebagai Juruselamat dan pembebas

Selain Ia adalah Allah maha kudus Ia adalah Allah setia kepada janji-Nya. Allah memberikan kehidupan yang berlimpah berkat bagi bangsa Israel. Kegagalan bangsa Israel dalam menjaga kekudusan hidup, Allah harus memberikan pengampunan dan menguduskan mereka dari dosa. Allah sendiri harus menjadi juruselat untuk memberikan pembebasan kepada umat-Nya (pasal 41:14; 43:3; 14).

Nama Yesaya sendiri berarti Allah keselamatan’ atau ‘Tuhan menyelamatkan ini merefleksikan aspek-aspek tentang sifat Allah. Dalam Alkitab Ibrani istilah goel’ atau ‘gaal’ yang kita kenal dengan sebutan yobel (penebus) memiliki arti yang dekat yang menyatakan tentang keselamatan dan pembebasan. Kata kerja "goel" yang berarti "menebus kembali" menekankan kewajiban kaum kerabat atau keluarga dan pembayaran biaya. Dalam hukum Tuarat, pembebas sanak keluarga dibuat untuk melindungi bangsa Israel dari utang sebagai akibat kebangkrutan ekonomi, usaha, terlilit utang dan untuk melestarikan kelangsungan kehidupan keluarga atau silsilah. Dalam Perjanjian Lama yang masuk dalam penebusan sanak keluarga adalah tanah atau harta benda dan orang sebagai penerus dari keluarga yang ditebus. sanak penebus akan menutupi utang dengan tujuan untuk melindungi warisannya atau nama baiknya (Im.25:47-49). c. Sisa

Walaupun Allah murka terhadap dosa bangsa Israel, Ia menunujukan kasih setia-Nya, sehingga ia memberikan penembusan dan penghapusan atas dosa mereka. Dan selalu menyisahkan mereka yang masih setia kepada-Nya. Remnat atau "sisa" adalah sekelompok orang dari bangsa Israel yang selamat dari berbagai malapetaka yang ditimpakan Allah atas bangsa Israel sebagai hukuman atas dosa mereka. Berkelangsungan hidup "sisa" mewarisi kembali janji-janji Allah. Masa depan kelompok ini akan bertumbuh dalam kemurnian, dalam kesetiaan dan akan selamat dari penghakiman Allah.d. Roh Allah

Seperti halnya kitab-kitab lain, khususnya dalam kitab para nabi Roh Allah atau Roh Kuduslah yang memberikan hikmat, pengetahuan, inspirasi dan kemampuan kepada para nabi. Sehingga para nabi dapat mengerti apa yang dikehendaki Allah lewat setiap nubuatan atau penglihatan yang mereka terima. Di dalam kitab Yesaya juga menunujukan bagaimana peran Roh Allah kepada Yesaya: Roh Allah memberikan hikmat dan pengetahuan (pasal 11:2), hamba Allah diurapi oleh Roh Allah, yang diresponi melalui proklamasi tentang kabar baik (pasal 61:1).e. Hamba Allah

Dalam kitab Yesaya, sebutan hamba atau nyanyian hamba ditujukan kepada bangsa Israel. Sebutan bangsa Israel sebagai hambah Allah semakin jelas dan nyata diungkapkan dalam (pasal 41:8-9; 45:4) hamba-Ku Israel atau hamba-Ku Yakub.

Bab 3
Kesimpulan dan Berkat
Kitab Yesaya adalah kitab yang sangat luar biasa. Kitab ini tidak perlu diragukan lagi atas gelar yang diberikan, yaitu ‘kitab pangeran para nabi’. 1Kitab Yesaya mencakup seluruh isi Alkitab, yakni dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. 2Kitab Yesaya Menekankan tentang Allah yang Maha Kudus dan Allah yang menuntut kekudusan bagi setiap umat-Nya. 3Sesuai arti namanya kitab ini berisikan akan janji anugerah keselamatan bagi bangsa Israel yang digenapi dalam pribadi Yesus.
Kitab Yesaya menggambarkan tentang keselamatan yang menjadi kebutuhan utama manusia. Dan usaha Allah untuk menyelamatkan manusia. Allah yang dalam kemahakudusanNya tidak dapat berhubungan dengan manusia yang penuh dengan dosa. Ini menjadi penyebab akan rencana keselamatan yang dinubuatkan nabi Yesaya.
Penulis merasa terhormat mendapat tugas untuk membuat makalah dari nabi-nabi besar. Tak disadari penulis memilih kitab ini untuk dijadikan makalah. Di mana, kitab ini yang menjadi pusat dari semua kitab yang ada. Secara  pribadi, penulis banyak diingatkan Tuhan akan pentingnya keselamatan yang telah kita peroleh dari Allah dan pentingnya menjaga kekudusan hidup. Penulis juga bersyukur menjadi ‘remant/sisa’ dari bangsa Israel rohani yang akan mewarisi janji-janji Allah.
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah kita yang maha kuasa. Karena berkat-Nya tugas ini dapat terselsaikan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para hamba Tuhan yang telah menuangkan pikiran mereka dalam beberapa artikel di media online yang menjadi bahan penulisan makalah ini. Penulis juga berterima kasih kepada bapak dosen pengampu yang juga terlibat secara langsung, menjelaskan mengenai kita Yesaya. Sehingga penulis juga dipermudah dalam mencari bahan untuk penulisan makalah ini.
  Penulis sangat terbuka menerima saran dan kritikan yang positif demi perbaikan dalam penulisan makalah ini. Diakhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

 


Sumber :

Latar belakang  :

Ø Kumpulan catatan kompilasi dari Sabda

Ø Wikipedia.org

Ø Artikel SMTK Kota Kupang

Tema dan Isi :

Ø Wikipedia.org

Ø Artikel SMTK Kota Kupang.com

Ø https://biblemu.blogspot.com/2021/02/makalah-tentang-kitab-yesaya.html - Karya: Trisman Jaya Ndraha