Buat yang belum kenal dengan
para pahlawan dan jasa mereka terhadap bangsa, yuk kita lihat profilnya
di sini seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (21/12/2016).
 Foto: Dok. Bank Indonesia
|
Pecahan Rp 100.000Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
Siapa
yang tidak kenal dengan dua proklamator Indonesia ini, namanya bisa
ditemui di banyak kota di Indonesia. Soekarno merupakan Presiden RI yang
pertama, sedangkan Hatta adalah wakilnya.
Pecahan Rp 50.000Ir. H Djuanda Kartawidjaja
Pria
kelahiran Tasikmalaya 14 Januari 1911 ini memberikan sumbangan terbesar
kepada bangsa melalui Deklarasi Djuanda tahun 1957, yang menyatakan
bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di
dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Ini
dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum
laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS).
Anak
pertama pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat ini juga pernah
menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang
terakhir, dan Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
 Foto: Dok. Bank Indonesia
|
Pecahan Rp 20.000Dr. G. S. S. J. Ratulangi
Pria
kelahiran Sulawesi ini adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia
yang menjadi gubernur pertama Sulawesi. Ia meninggal di Jakarta dalam
kedudukan sebagai tawanan musuh pada tanggal 30 Juni 1949 dan dimakamkan
di Tondano.
Ia dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou
tou" yang artinya: manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika
sudah dapat memanusiakan manusia.
Pecahan Rp 10.000Frans Kaisiepo
Pria
berdarah Papua ini terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai
wakil dari Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang
berarti beruap. Ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua pada
1964-1973.
Pecahan Rp 5.000Dr. KH. Idham Chalid
Guru
Besar Nahdatul Ulama ini pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri
Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Ia
juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR. Selain sebagai
politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan ia pernah menjabat Ketua
Tanfidziyah Nahdlatul Ulama pada tahun 1956-1984.
 Foto: Dok. Bank Indonesia
|
Pecahan Rp 2.000Mohammad Hoesni Thamrin
Perintis
Revolusi Kemerdekaan Indonesia ini merupakan politisi nasional era
Hindia Belanda. Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia (sekarang
Jakarta), dari ayah seorang Belanda dengan ibu Betawi.
Ia dikenal
sebagai salah satu tokoh Betawi (dari organisasi Kaoem Betawi) yang
pertama kali menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat), mewakili kelompok
Inlanders (pribumi). Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia
sepak bola Hindia Belanda karena pernah menyumbang 2.000 Gulden di 1932
untuk mendirikan lapangan sepak bola khusus untuk rakyat Hindia Belanda
pribumi yang pertama kali di daerah Petojo, Batavia.
Pecahan Rp 1.000 kertasCut Meutia
Wanita
kelahiran Aceh 1870 ini melakukan perlawanan terhadap Belanda di banyak
pertempuran, salah satunya di pertempuran dengan Korps Marechausée di
Paya Cicem. Ia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak
menuju Gayo melewati hutan belantara.
Pada tanggal 24 Oktober
1910, Tjoet Meutia bersama pasukannya bentrok dengan Marechausée di Alue
Kurieng. Dalam pertempuran itu Tjoet Njak Meutia gugur.
Pecahan Rp 1.000 logamMr. I Gusti Ketut Pudja
Tokoh
penentu NKRI ini ikut serta dalam perumusan negara Indonesia melalui
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil (saat ini
Bali dan Nusa Tenggara).
Ia juga hadir dalam perumusan naskah
teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Ia kemudian diangkat Soekarno
sebagai Gubernur Sunda Kecil. Pada tahun 2011, I Gusti Ketut Pudja
ditetapkan pahlawan nasional.
 Foto: Dok. Bank Indonesia
|
Pecahan Rp 500 logamLetjen TNI T.B. Simatupang
Pria
berdarah batak ini pernah ditunjuk Presiden Soekarno sebagai Kepala
Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) setelah Panglima Besar
Jenderal Soedirman wafat pada tahun 1950.
Ia menjadi KASAP hingga
tahun 1953. Jabatan KASAP secara hirarki organisasi pada waktu itu
berada di atas Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut,
Kepala Staf Angkatan Udara dan berada di bawah tanggung jawab Menteri
Pertahanan.
Pecahan Rp 200 logamDr. Tjipto Mangunkusumo
Pria
kelahiran Jepara ini merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal
sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan
sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.
Ia
adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang
pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk
setempat, bukan oleh Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya
diasingkan oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan
aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
Pecahan Rp 100 logamProf. Dr. Ir. Herman Johannes
Pria
kelahiran Rote ini merupakan cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia,
guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Meski lebih banyak dikenal
sebagai pendidik dan ilmuwan, Herman Johannes tercatat pernah berkarier
di bidang militer.
Pada tahun 1946 Herman Johannes diminta
membangun sebuah laboratorium persenjataan bagi TNI. Laboratorium
Persenjataan yang terletak di bangunan Sekolah Menengah Tinggi (SMT)
Kotabaru ini selama perang kemerdekaan berhasil memproduksi bemacam
bahan peledak, seperti bom asap dan granat tangan.
Keahlian
Herman Johannes sebagai fisikawan dan kimiawan ternyata berguna untuk
memblokade gerak pasukan Belanda selama clash I dan II. Bulan Desember
1948, Letkol Soeharto sebagai Komandan Resimen XXII TNI yang membawahi
daerah Yogyakarta meminta Herman Johannes memasang bom di jembatan
kereta api Sungai Progo. Karena ia menguasai teori jembatan saat
bersekolah di THS Bandung, Johannes bisa membantu pasukan Resimen XXII
membom jembatan tersebut.
(ang/dnl)