TUESDAY, 13 JULY 2010
Total View : 979 times
Bahtera rumah tangga yang dibangun oleh Freddy dan Eva sudah hampir kandas diterpa oleh badai permasalahan karena keterikatan mereka dengan judi.
"Selalu saya tidak bisa memukul istri saya, saya selalu menyakiti diri saya sendiri. Jari tangan saya potong, tiga jari terputus" ,ungkap Freddy ho.
"Istri saya dari pagi hingga jam 10 malam main judi. Kalo dia pulang, gantian saya yang keluar dari jam 12 malam sampai pagi. Jadi tiap hari begitu saja. Dia pulang, saya pergi." ,tambahnya.
"Saya ga mau di rumah, saya suka diluar rumah. Kesenangan saya adalah pegang kartu, jadi kalau sudah waktunya, tangan saya gemetar dan jantung saya akan tidak enak kayaknya saya harus pergi untuk main judi", ungkap Eva
Karena judi mereka tidak pernah bertemu anak. Kehidupan mereka seperti bukan suami istri seperti hidup dalam neraka. Judi benar-benar sudah merusak keluarga mereka bahkan sampai mereka mau cerai. Mereka sering bertengkar dan masing-masing saling menyalahkan.
"Hampir setiap hari saya bentur-benturkan kepala saya ke tembok, kalo ga ke lantai, penginnya mati terus. Saya tidak mau seperti papa saya. Saya berpikir kalo saya memukul istri saya seperti memukul mama saya." kenang Freddy.
"Kedua orang tua saya tiap hari rebut, secara otomatis mama saya pasti mengambil pisau dan papa mengambil martil. Pada saat mereka ribut saya berdiri ditengah-tengah mereka dan melihat darah datang ke badan saya semua. Di situ saya mengalami goncangan hidup saya dan ingin membunuh papa saya", Freddy mengungkapkan masa lalunya.
Karena masa lalunya itu, Freddy bertumbuh dengan merasa diri tidak berguna dan ingin mati. Bahkan setelah menikah dengan Eva, dia pernah melakukan hal yang nekat, yang sangat berbahaya untuk kehidupannya. Karena tidak ingin menyakiti istrinya, Freddy selalu melukai diri sendiri bahkan sampai memotong jari-jarinya di depan istrinya. Tetapi sebagai istri, Eva sama sekali tidak merasa kasihan bahkan berpikir bahwa suaminya adalah orang yang bodoh karena melakukan hal itu, dia tidak lagi menghormati suaminya.
Ternyata Eva juga memiliki masa lalu yang buruk dengan keluarganya. "Masa kecil saya adalah masa yang tidak bahagia, karena saya adalah anak yang tertolak. Tidak mengenal ayah saya", kenang Eva.
Ketika umur 8 tahun, mamanya menikah lagi, papa tirinya tidak baik terhadapnya. Sehingga dia mulai membenci orang pria, setiap berpacaran dia mempermainkan pria. Setiap kali akan sampai jenjang pernikahan selalu dia putuskan. Dia menyimpan dendam kepada ayah kandung yang tidak pernah dilihatnya maupun ayah tirinya.
Dua insan yang sama-sama tidak merasakan kasih sayang ayah dipersatukan dalam pernikahan dan harus melalui hari-hari seperti dalam neraka.
Tahun 1998, judi SDSB dilarang oleh pemerintah sehingga Freddy kehilangn sumber pencahariannya sedangkan istrinya terlilit hutang akibat keterikatannya kepada judi. "Saya putus asa, pekerjaan tidak ada. Terkadang urat nadi saya terasa mau potong tetapi melihat anak saya tidak jadi." ungkap Freddy.
Dalam keadaan terjepit dan berharap akan mendapatkan suasana baru, mereka pun memutuskan untuk kembali ke kampung halaman Freddy di Makasar. Setelah satu tahun tinggal di Makasar, mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mengharapkan kehidupan yang lebih baik.
Namun sesampainya di Jakarta, justru dia mengalami kejadian aneh. "Tiba-tiba saya bisa melihat setan setiap hari, mereka menakut-nakuti saya setiap hari"kata Freddy
Akhirnya evapun merasakan hal yag sama selama empat bulan. Hingga suatu malam saat ketika mereka menonton bola tiba tiba badan Freddy tergoncang dan sulit untuk dihentikan. Freddy seperti mendengar suara bahwa ada yang akan mencabut nyawanya. Badannya gemetar tidak henti-hentinya. Dia merasa akan mati dan dihinggapi ketakutan yang amat sangat. Pada saat itu dia hanya teringat satu nama yaitu Yesus. Dia mulai berteriak-teriak kencang memangil Tuhan Yesus
" Saat saya memanggil nama Yesus seperti ada satu damai, seperti ada suatu kekuatan buat saya." ungkapnya.
Sejak saat itu Freddy mulai giat mencari pribadi yang mendamaikan dirinya dari rasa takut. Setiap hari dia berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan mengambil kemarahannya. Membaca alkitab tiap hari dan datang ke ibadah.
" Tuhan begitu baik, setelah itu kemarahan saya di ambil semua", katanya
Perubahan yang terjadi kepada Ferddy ternyata memberi dampak kepada sang istri.
"Tuhan, engkau baik ,engkau adalah perlindungan keluarga kami, kekuatan kami. Keluarga kami yang hancur, penuh dosa dan selama 45 tahun saya hidup dalam dosa. Tetapi engkau maha pengampun dan engkau masih mau mengasihi saya dan membimbing saya dalam jalan kebenaran." Ungkap Eva.
Secara otomatis judi, kemarahannnya pun hilang dengan sendirinya. Biduk rumah tangga Freddy dan Eva yang hampir karam akhirnya terselamatkan. Hubungan mereka kembali dipulihkan, dia kembali mengasihi istrinya. Setelah mereka bertobat mereka hubungan mereka mulai dipulihkan, mereka mulai saling menghargai satu sama lainnya.
"Saya juga sudah bisa melepaskan pengampunan untuk papa saya dan mama saya" " Meskipun saya sudah mengampuni meraka, ada satu kerinduan saya yaitu bertemu dengan papa saya, saya ingin tahu keberadaannya", menutup kesaksian mereka. (Kisah ini ditayangkan 13 Juli 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
Sumber Kesaksian:Freddy Ho dan Eva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you have visited