(Foto: thinkstock)
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Yogyakarta, Tidak sedikit perempuan Indonesia yang mengalami kehamilan tak diinginkan. Bahkan 1 hingga 2 juta perempuan Indonesia melakukan aborsi setiap tahun. Padahal aborsi adalah salah satu tindakan yang bisa menimbulkan banyak dampak buruk bagi kesehatan.
"Aborsi di Indonesia menurut ahli demografi kesehatan masyarakat, lebih dari 1 juta bahkan ada yang mengatakan hingga 2 juta per tahun," ujar Prof. Dr. Muhadjir Darwin, MPA, Ketua Panitia 'The 6th Asia Pacific Conference on Reproductive and Sexual Health and Right 2011', saat konferensi pers di Grha Sabha Pramana, Yogyakarta, Rabu (19/10/2011).
Menurut Prof Muhadjir, sebagian besar dari jumlah tersebut merupakan aborsi yang dilakukan oleh remaja. Dan sebagian besar lagi dilakukan secara tidak aman karena tidak ada pelayanan aborsi ilegal di Indonesia.
"Di beberapa klinik ada pelayanan aborsi tapi untuk pasangan menikah dengan alasan kegagalan kontrasepsi. Tapi tidak ada untuk remaja," lanjut Prof Muhadjir.
Tidak semua remaja yang mengalami kehamilan tak diinginkan melakukan aborsi. Ada beberapa remaja yang ingin melanjutkan kehamilan dengan berbagai cara.
"Ada remaja yang ingin melanjutkan kehamilan dengan meminta si pria bertanggungjawab. Tapi itu kan tidak mudah dan waktu terus berjalan. Sambil menunggu waktu itu kehamilannya semakin besar dan ternyata ingin digugurkan tapi sudah terlambat dan berisiko," jelas Prof Muhadjir.
Menurut Prof Muhadjir, harus ada jasa pelayanan kesehatan yang dikhususkan untuk remaja, meski status mereka tidak menikah dan ingin melanjutkan kehamilan.
"Banyak remaja yang malu ke dokter karena takut dianggap aib. Harus ada jasa pelayanan khusus, tidak perlu ada klinik khusus remaja tapi secara umum ada jam khusus untuk remaja sehingga tidak malu. Termasuk untuk remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan," lanjut Prof Muhadjir.
Aborsi bukanlah suatu prosedur medis yang sederhana. Jika dilakukan secara sembarangan dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Bahkan bagi beberapa perempuan hal ini dapat mempengaruhi fisik, emosional dan spiritualnya.
Komplikasi serius yang bisa timbul akibat aborsi adalah:
1. Pendarahan hebat.
Jika leher rahim robek atau terbuka lebar akan menimbukan pendarahan yang dapat berbahaya bagi keselamatan ibu. Terkadang dibutuhkan pembedahan untuk menghentikan pendarahan tersebut.
2. Infeksi.
Infeksi dapat disebabkan oleh alat medis tidak steril yang dimasukkan ke dalam rahim atau sisa janin yang tidak dibersihkan dengan benar.
3. Aborsi tidak sempurna.
Adanya bagian dari janin yang tersisa di dalam rahim sehingga dapat menimbulkan perdarahan atau infeksi.
4. Sepsis (keracunan darah)
Biasanya terjadi jika aborsi menyebabkan infeksi tubuh secara total yang kemungkinan terburuknya menyebabkan kematian.
5. Kerusakan leher rahim.
Kerusakan ini terjadi akibat leher rahim yang terpotong, robek atau rusak akibat alat-alat aborsi yang digunakan.
6. Kerusakan organ lain.
Saat alat dimasukkan ke dalam rahim, maka ada kemungkinan alat tersebut menyebabkan kerusakan pada organ terdekat seperti usus atau kandung kemih.
7. Kematian.
Meskipun komplikasi ini jarang terjadi, tapi kematian bisa terjadi jika aborsi menyebabkan perdarahan yang berlebihan, infeksi, kerusakan organ serta reaksi dari anestesi yang dapat menyebabkan kematian.
8 Gangguan kesehatan mental
Aborsi dapat mempengaruhi emosional dan spiritual pelakunya. Gangguan mental kadang muncul seperti kecemasan, depresi atau mungkin mencoba melakukan bunuh diri.
(mer/ir)
Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thank you have visited