Jumat, 15 Agustus 2025

UTUSAN KERAJAAN ALLAH

1. Apa itu ULB?

ULB adalah singkatan dari Utusan Lintas Budaya. Pada prinsipnya, ULB sama dengan misionaris, yaitu seseorang yang memiliki peran dan tugas untuk memberitakan Injil kepada suku-suku bangsa yang belum percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat. Disebut lintas budaya karena utusan melayani di tengah bangsa atau suku yang berbeda bahasa, budaya, bahkan keyakinan.

Sesuai dengan perintah Yesus yang kita kenal dengan sebutan amanat agung. Pergi ke berbagai daerah bahkan sampai ke ujung bumi untuk mewartakan kabar baik kepada mereka.

“Sebab itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:19-20)

2. Mengapa Mau Menjadi ULB?

Saya percaya tujuan penciptaan manusia adalah hidup bagi Allah dengan melaksanakan Amanat Agung. Jika saya taat melakukan Amanat Agung, artinya saya sedang berjalan dalam tujuan Ilahi Allah. Sebaliknya, jika saya mengabaikannya, berarti saya melenceng dari tujuan-Nya.

Sejak 28 Oktober 2008, saya menerima nubuatan melalui para penatua: untuk menyelamatkan anak-anak di pedalaman. Saat itu saya belum tahu di mana tempatnya. Saya terus berdoa agar Tuhan memperjelas panggilan tersebut.

Alasan saya mau menjadi ULB sederhana namun sangat mendalam:
* Karena kasih Kristus menguasai saya (2 Korintus 5:14).
* Karena setiap jiwa berharga di hadapan Allah (Yohanes 3:16).
* Karena Injil adalah kabar baik yang harus sampai “sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8).

Pada 30 Oktober 2018, Tuhan menjawab doa itu. Kami sekeluarga diutus melayani suku Tau Ta’a di pedalaman Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Sampai dengan hari ini, kami sekeluarga masih setia menjalani panggilan tersebut dengan hati yang tulus. Itu semua hanya oleh kasih karunia Allah.

3. Kesulitan dan Tantangan sebagai ULB

Pelayanan misi bukanlah jalan mudah, melainkan sering disebut sebagai pelayanan penderitaan. Seorang ULB harus meninggalkan zona nyaman, pergi ke tempat asing, dan menghadapi berbagai keterbatasan.

Selama 7 tahun di ladang misi, kami menghadapi banyak tantangan, antara lain:
Keterbatasan logistik. Pernah kami tidak memiliki makanan, tetapi Tuhan mengirim 15 kg beras melalui seseorang pada saat yang tepat.
Kesehatan keluarga. Anak kami, Diandra (usia 5 bulan), pernah tidak bernapas akibat step, tetapi Tuhan memulihkannya. Anak kami David (usia 3 tahun), diare parah saat obat sangat terbatas, tetapi Tuhan menyembuhkannya.

Perbedaan budaya. Hidup di tengah masyarakat yang berbeda bahasa, makanan, dan kebiasaan membutuhkan proses adaptasi panjang. Tidak jarang muncul kesalahpahaman atau bahkan penolakan.

Kesendirian dan keterasingan. Tinggal jauh dari keluarga besar dan kota besar sering menimbulkan rasa sepi. Tetapi kami belajar bahwa hadirat Tuhan adalah rumah kami.

Namun di balik semua itu, kami menyaksikan kebenaran firman Tuhan:
“Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:20).
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” (2 Korintus 12:9).

Kesulitan itu ternyata menjadi alat pembentukan Allah. Kami belajar iman, kesabaran, dan ketaatan. Kami melihat bagaimana Allah sungguh hidup dan nyata kasih dan kuasa-Nya saat kami mengerjakan amanat agung.

4. Dorongan untuk Jemaat dan Sahabat Misi

Misi bukan hanya tugas segelintir orang saja. Misi adalah hati Bapa di surga. Artinya misi sudah menjadi panggilan bagi setiap orang percaya. Ada banyak cara kita terlibat dalam pekerjaan Allah ini:

* Pergi – menjadi utusan yang benar-benar terjun ke ladang misi. Tidak semua orang dipanggil untuk pergi ke tempat jauh, tetapi semua orang bisa berkata, “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8).
* Berdoa – doa adalah senjata utama misi. Doakan utusan, doakan jiwa-jiwa, doakan agar kuasa kegelapan dikalahkan dan terang Kristus masuk ke setiap hati (Kolose 4:2-3).
* Memberi – dukungan finansial dan materi menjadi bentuk nyata partisipasi. Rasul Paulus sendiri menerima dukungan jemaat untuk misinya (Filipi 4:15-16). Dengan memberi, kita ikut menabur dalam pekerjaan Injil.
* Mengutus dan mendukung – gereja lokal memiliki peran strategis untuk mengutus, menopang, dan mendoakan utusan lintas budaya. Tanpa gereja yang peduli misi, pekerjaan Tuhan akan terhambat.
* Membagikan Injil di sekitar kita – misi bukan hanya jauh, tetapi juga dekat. Di keluarga, di sekolah, di tempat kerja, bahkan di lingkungan sekitar, kita adalah saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Hati tanpa Kristus adalah ladang misi sedangkan hati ada Kristus adalah misionaris/ ULB. Jadi, di mana saja kita berada kita merupakan utusan/ duta kerajaan Allah.

Kelima poin di atas telah dituliskan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Mari kita lihat dan baca bersama!

Roma 10:13-14
“Sebab setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?” .

5. Ajakan Rohani

Jangan tunda untuk taat. Jiwa-jiwa sedang menanti kabar baik. Jangan takut kekurangan, sebab Tuhan yang memanggil juga yang memperlengkapi (Ibrani 13:20-21).

TERGERAK & BERGERAK, 𝓫𝓾𝓴π“ͺ𝓷
TERGERAK & TERGELETAK.

Jangan hanya TERGERAK dan setelah itu terdiam/ tertidur, tetapi mari sungguh-sungguh BERGERAK, segera melakukan apa yang sudah diperintahkan Bapa kepada kita melalui Yesus. 

Misi adalah kehormatan, bukan beban. Misi adalah kesempatan ilahi, bukan paksaan. Setiap langkah dalam misi menjadikan kita rekan sekerja Allah (1 Korintus 3:9).


Tuhan Yesus memberkati.


Selasa, 12 Agustus 2025

Kata Kata Bijak & Hikmat

 Persungutan terjadi karena ketakutan menghimpit dan menguasai iman kita sehingga kita lupa akan kuasa Allah yang dasyat.


Keragu-raguan dan ketidakpercayaan kepada Tuhan membuktikan iman kita tak berdasar dan berakar di dalam Kristus.

Memiliki damai artinya tidak ada kekuatiran dan kecemasan tentang kehidupan. Ps. Richard Womack, PhD

KETIDAKBENARAN (DOSA) yang telah melekat, Kita MEMBUTUHKAN KRISTUS untuk melepaskan diri & memulihkan jiwa.

PENGENALAN dan PENGALAMAN hidup bersama dengan ALLAH menghasilkan RASA CINTA YANG MENDALAM dan KERINDUAN UNTUK SELALU BERSAMA dapat kita sebut sebagai KEINTIMAN PRIBADI.

Allah tidak pernah berurusan dengan pelayanan yang kita lakukan tapi IA selalu berurusan dengan pribadi yg melakukan pelayanan itu.

Misi bukan soal mau atau bisa, tapi misi hanya oleh kasih karunia.

Ketersinggungan merupakan penghalang utama dalam kedewasaan iman dan kedewasaan karakter seseorang.

Jika anda menginginkan kehancuran ku pujilah aku. Tapi jika anda menginginkan kesuksesan dalam diriku kritiklah aku.

Hati tanpa Kristus merupakan ladang misi
Hati ada Kristus merupakan misionaris

Manusia yang hidup berdasarkan fakta hidupnya biasa-biasa saja,
Manusia yang hidup berdasarkan kebenaran hidupnya mengalami kehidupan yang luar biasa (Zoe)

Cara pandang anda menentukan cara anda memperlakukan orang lain.

Pemurid bukan orang yang suci, kudus, sempurna. Tetapi dia sudah lebih dulu melakukan / mengalami apa yang ia ajarkan. Jadi, pemuridan itu praktekpraktek bukan teori.

Dosa adalah pilihan yang memisahkan kita dari Tuhan, tetapi pertobatan dan pengampunan adalah pilihan yang membawa kita kembali kepada kasih karunia Allah.

TERGERAK & BERGERAK 𝓫𝓾𝓴π“ͺ𝓷
TERGERAK & TERGELETAK

Penyembahan berhala adalah jerat iblis bagi setiap orang percaya.

Kebosanan timbul karena tindakan yang dilakukan dianggap sebagai rutinitas.

Berhala adalah segala sesuatu yang menjadi fokus utama dalam hidup kita yang memikat serta mengikat jiwa kita sehingga, kita susah melepaskan diri.

Apa yang menjadi sesembahan kita akan tercermin dari sikap, tindakan, kata-kata, dan segala sesuatu yang keluar dari dalam diri kita.

Menyembah Yesus membawa kita semakin hari semakin serupa Kristus & menuju kesempurnaan sama seperti Bapa kita yang adalah sempurna.

Jika saya BEKERJA karena UPAH itu adalah sebuah KESERAKAHAN.
Tapi jika PEKERJAAN yang saya LAKUKAN sebagai EKSPRESI PENYEMBAHAN kepada ALLAH itulah KEBENARAN.

Firman Tuhan merupakan kebutuhan Primer yang tak dapat digantikan oleh apapun.

KESULITAN, KETERBATASAN & TANTANGAN dapat membatasi kita dalam BERGERAK/ BEKERJA tapi KESULITAN, KETERBATASAN & TANTANGAN takkan sanggup membatasi KUASA TUHAN bekerja dalam diri orang percaya.

Janganlah TAMPIL sebagai SUPERMAN untuk menyelesaikan suatu persoalan tapi TAMPILLAH sebagai seorang IMAM. Maka ALLAH akan MENYELESAIKAN PERSOALANMU dan IA akan MENGHADIAHKAN KEMENANGAN bagimu.

KEHIDUPAN kita hari lepas hari sebagai manusia adalah KEMATIAN. Tetapi KEMATIAN kita didalam KRISTUS setiap saat adalah KEHIDUPAN KEKAL.

KETIDKANYAMANAN merupakan sarana untuk KUASA ALLAH BEKERJA.

KEKRISTENAN tidak diukur dari seberapa lama saya PERCAYA YESUS tapi dari KEDEWASAAN IMAN dan PERUBAHAN KARAKTER serta KESERUPAAN dengan BAPA.

Misi merupakan cara Allah berkolaborasi dengan manusia ciptaan baru dalam memperlebar Kerajaan-Nya.

“Jika percaya kepada Kristus berarti menjadi kaya dan memeroleh kerajaan,
orang akan bersedia mengikuti Kristus.
Namun jika itu berarti penderitaan,
mereka tidak akan mengikut Kristus oleh karena itu, hanya mereka yang berpegang pada Injil yang merupakan murid Kristus yang sejati.”
== Martin Luther ==

Hidup dalam panggilan dan melakukannya hingga akhir hayat itulah kesuksesan rohani.

Tidak ada JUARA tanpa PERLOMBAAN, tidak ada PEMENANG tanpa PELATIH.

KEMENANGAN bukti daripada KETEKUNAN dan KESABARAN dalam berlatih.

Hidup tanpa AJARAN dan HAJARAN akan menghasilkan manusia-manusia GAMPANGAN. Tetapi kehidupan yang penuh dengan AJARAN dan HAJARAN selalu menciptakan pribadi-pribadi yang BERKUALITAS dan TANGGUH.

SEKOLAH KEHIDUPAN yang BERMUTU selalu mempersiapkan peserta didiknya dengan AJARAN dan HAJARAN sehingga menciptakan peserta didik yang BERKUALITAS dan TANGGUH.

Semakin dihambat semakin merambat
Semakin dihadang semakin berkembang.

Kekuatan manusia terletak pada apa yang diterima oleh panca indera dan diyakininya sebagai kebenaran tetapi kekuatan orang benar terletak pada kebenaran Firman Tuhan.

Lebih baik menggosipkan Firman Tuhan dan mendapatkan berkah.
Daripada menggosipkan tetangga dan mendapatkan masalah.


Menguras Tangki Kehidupan

Menguras Tangki Kehidupan


Caranya:
1.Tulis 0-10 tahun dalam hal negatif (dari kandungan) dipimpin oleh Roh Kudus


2.Ungkapkan kepada Tuhan - dengan ekspresi


3.Setelah kita mengetahui kebenaran Matius 5:44, Roma 12:14


4.Praktik pengampunan 7*70 kali (490 kali) untuk satu kejadian Matius 18:21-22


5.Terus mengampuni sampai terjadi pemulihan


6.Temukan firman Tuhan yang sesuai dengan persoalan yang kita.

5 Tips Kehidupan
1.Memiliki motivasi yang benar - sesuai firman Tuhan (libatkan Roh Kudus sebelum kita melakukan/ memutuskan


2.Jangan berusaha mengubah orang lain - (Izinkan Kristus yang mengubah orang tersebut)


3.Tidak menuntut (tidak menuntut orang mengikuti standar kita)


4.Tidak memakai standar kita untuk orang lain


5.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain