Jumat, 04 April 2014

Tinggi Kematian Bayi di Belu Akibat Kurang Gizi


ATAMBUA---Salah satu persoalan yang menonjol di wilayah Belu sekarang ini adalah angka kematian bayi yang cukup tinggi akibat kurang gizi.
Tercatat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten  Belu sampai dengan April 2014 sekitar 21 bayi  meninggal.  Ini menjadi tantangan buat mahasiswa Akademi Perawat (Akper) Belu untuk sosialisasi ke masyarakat pada kegiatan KKN yang sedang dilaksanakan.
Plt Bupati Belu, Drs. Petrus Bere, MM, menyampaikan hal ini ketika melepas 115 Mahasiswa calon peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Akademi Keperawatan (AKPER) Kabupaten Belu  Semester Genap tahun ajaran 2013/2014 di Atambua, Rabu (2/4/2014).
Petrus mengungkapkan,   masyarakat di pedesaan sangat minim pengetahuan tentang apa arti dan pentingnya kesehatan. Oleh sebab itu, peran mahasiswa Akper yang melakukan KKN untuk memberikan  pengertian dan penjelasan tentang tujuan KKN di desa, sehingga masyarakat bisa paham dan membantu dalam tugas.
"Manfaatkan ilmu ini untuk berikan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat hidup sehat dan berprilaku sehat. Salah satu persoalan yang sangat menonjol di Belu sekarang ini adalah angka kematian bayi yang cukup tinggi akibat kurang gizi.
Tercatat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten  Belu sampai dengan April 2014 sekitar 21 bayi  meninggal.  Ini menjadi tantangan buat mahasiswa Akademi Perawat (Akper) Belu untuk sosialisasi ke masyarakat," harap Petrus.
Menurut Petrus,  tujuan dari KKN adalah agar ilmu yang selama ini didapat di bangku kuliah dapat diaplikasikan di masyarakat melalui KKN ini. Para mahasiswa akan merasakan betul betapa manfaatnya ilmu itu untuk menunjang pembangunan di daerah ini khususnya pembangunan di bidang kesehatan.
Sementara  Direktur Akper Belu, Djulianus Tes Mau, menuturkan,  115 Mahasiswa Akper Angkatan XI akan di terjunkan selama satu bulan di Desa Sarabau dan Desa Bauho Kecamatan Tasifeto Timur. Mereka akan dibagi dengan perincian, desa Sarabau 58 orang dan desa Bauho sebanyak 57 orang.
"Saya harap Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang sudah didapat dibangku kuliah secara baik kepada masyarakat agar kemudian hari masyarakat dapat menerima dampak positifnya," jelas Djulianus.

(yon) 
Sumber: POS KUPANG.COM
4 april 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you have visited