Jumat, 24 Maret 2023

Dasar Etika Moral Perjanjian Baru

Dasar Etika Moral Perjanjian Baru

 Etika Moral Perjanjian Lama merupakan dasar etika dalam Alkitab yang sekaligus menjadi pedoman hidup orang Kristen. Etika Perjanjian Lama berawal dari “Taman Eden” Kej 1-3. Dimana Tuhan memberikan aturan bagi Adam dan Hawa yang saat itu berada di Taman Eden. Allah berfirman kepada mereka untuk mengelolah, mengusahkan dan menguasai segala sesuatu yang ada di taman tersebut bahkan Allah berfirman untuk mereka menaklukan bumi pada saat itu, Kej 1:26. Ketidaktaan Adam dan Hawa dalam menjalankan tugas mereka di Taman Eden mendatangkan hukuman dari Allah untuk mereka, dan harus diusir keluar dari Taman Eden.

Etika Perjanjian Lama kita dapat sebut dengan “Etika Taman Eden”. Ketidaktaan dan melanggar “Otoritas Etika Taman Eden”merusak etika dan moral manusia yang sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Ketidaktaan mengakibatkan terputusnya hubungan manusia dengan Allah. Hubungan ini semakin hari semakin jauh sehingga menyebabkan moral manusia semakin hari semakin rusak. Kerusakan moral manusia begitu rusak sampai Allah marah dan membunuh semua manusia di bumi dengan air bah. Hanya Nuh bersama keluarganya yang mendapat kasih karunia dari Allah sehingga tetap mempertahankan kehidupan manusia di bumi,  Kej 6-9.

Moral manusia masih tetap rusak, sehingga Allah tidak dapat berkomunikasi dengan manusia yang merupakan ciptaanNya yang paling mulia, dan memliki tugas dan tanggung jawab di bumi seperti awal mula rencana Allah (Kej 1:26-28). Keturunan Abraham mendapat kasih karunia dari Allah dan lahirlah suatu bangsa yang besar yakni, bangsa Israrel. Bangsa Israel mendapat pedoman hidup yang kita sebut dengan “Sepuluh Perintah Allah” yang diterima oleh Musa, Kel 20:1-17. Kesepuluh perintah ini menjadi inti atau dasar dari Etika bagi bangsa Israel kala itu, dan bahkan buat masih berlaku bagi semua orang Kristen dan orang Yahudi.

Kesepuluh perintah Allah ini dibutuhkan oleh bangsa Israel sebagai pedoman atau kaidah atau norma dalam kehidupan, sehingga menjaga mereka dalam berperilaku dan bertindak sopan santun dalam kehidupan bangsa Israel sehingga tetap memiliki hubungan yang baik denga Allah dan sesama mereka. Kesepuluh perintah Allah ini menjadi dasar pandangan hidup yang benar, sehingga membentuk dan memulihkan atau memperbaiki kembali “Etika Taman Eden” yang rusak. Sekalipun digunakan sebagai dasar dan pandangan hidup bagi bangsa Israel saat itu tetap bangsa Israel masih melakukan hal-hal yang melanggar etika baik dengan sesama mereka dan bahkan melanggar etika dengan Allah sehingga menyakiti hati Tuhan. Dan bahkan kesepuluh perintah Allah ini hanya dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan bukan sebagai penjaga moral bagi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you have visited